BANDARLAMPUNG � �Sikap Gubernur Anies Baswedan dan Ridwan Kamil saat turun menemui pendemo UU Ciptaker menuai pujian masyarakat.
Tokoh masyarakat M. Alzier Dianis Thabranie menyesalkan Gubernur Lampung Arinal Djunaidi tidak melakukan hal serupa saat terjadi penolakan Omnibus Law di Lampung.
Sebagai kepala daerah, kata Alzier, Gubernur Lampung semestinya turun menemui para pendemo mengingat gubernur merupakan perpanjangan tangan pemerintah pusat.
�Gubernur harus gentle dong menghadapi rakyatnya sendiri. Karena selain legislatif, lembaga eksekutif merupakan tempat masyarakat mengadu,� katanya.
�Kalau jeritan rakyatnya saja tidak mau didengar lagi, untuk apa mengemban jabatan sebagai gubernur itu,� sindirnya.
Selain itu, Alzier juga mempertanyakan sikap Gubernur Lampung yang baru muncul selang satu sehari usai aksi demo, saat menggelar konfrensi pers di Mapolda Lampung, Kamis (8/10) lalu.
�Kemana aja pak Gubernur. Katanya mantan preman Lampung. Jangan takut- takut dong, kaki kuning,� sindirnya.
Alzier berharap Gubernur Lampung bisa menyampaikan aspirasi yang disampaikan para pendemo saat berorasi ke pemerintah pusat.
�Apapun hasilnya, setidaknya sampaikan aspirasi rakyat,� pungkas Alzier.
Diketahui, dalam aksi massa di kantor DPRD, ribuan mahasiswa berharap bertemu dengan Gubernur. Namun mereka hanya bertemu Ketua DPRD, Mingrum Gumay dan sejumlah anggota DPRD.
Kepada awak media, Arinal mengatakan merasa prihatin dan akan menggelar rapat koordinasi dengan Forkompimda serta pihak terkait
�Saya merasa prihatin dengan kejadian aksi yang ricuh pada Rabu (07/10) lalu yang dilakukan oleh mahasiswa dan pelajar. Oleh karena itu hari ini kita lakukan rapat koordinasi dengan Forkopimda, Rektor negeri dan swasta dan menghadirkan rekan � rekan buruh Serikat Indonesia, � kata Arinal saat konfrensi pers di Mapolda Lampung. �(Red)