TASIKMALAYA �- �Pengurus DPP Partai Golkar Ferdiansyah menyampaikan setiap kader partai mempunyai hak sama untuk menduduki jabatan Ketua Umum (Ketum) dan Sekertaris Jenderal (Sekjen) Golkar. Hanya saja siapapun yang duduk pada posisi itu patut mempunyai dedikasi tinggi kepada partai.
Wakil Ketua Komisi X DPR RI itu tidak mempermasalahkan adanya dukungan kepada Ketua DPD Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi untuk menduduki posisi Sekjen Golkar.
“Sah-sah saja itu, siapapun mendukung Anda anda menjadi sekjen silakan saja. Artinya setiap kader Partai Golkar punya hak maju dalam menduduki posisi ketum dan sekjen, ” katanya pekan lalu.
Ia menyebut nantinya setiap usulan dan masukan menjadi bahan pertimbangan DPP Golkar. Adapun ketika ditanya mengenai kemungkinan Azis Syamsudin menjadi Ketua Umum Golkar, menurutnya, Golkar punya banyak figur.
Seperti diberitakan Airlangga Hartarto rencananya akan dikukuhkan sebagai Ketum DPP Partai Golkar di musyawarah nasional luar biasa (Munaslub). Munaslub bakal digelar di Jakarta pada 19-20 Desember 2017. Sehari sebelumnya, Golkar akan menggelar rapat pimpinan nasional (rapimnas).
Ketum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto menegaskan bahwa tidak ada faksi-faksi di internal partainya. Hal ini dikatakan dalam sambutan perdana sebagai Ketum Partai Golkar pengganti Setya Novanto (Setnov) usai rapat pleno DPP, Rabu (13/12/17) malam.
“Tidak ada faksi-faksi, yang ada kita bersama menyelesaikan persiapan pilkada, pileg dan pilpres,” kata Airlangga di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat.
Dipaparkannya, hasil rapat pleno DPP Partai Golkar ini sudah sesuai dengan kehendak rakyat. “Tentu hasil pleno akan ditindaklanjuti rapat pimpinan nasional dan munaslub. “Ini menunjukkan proses demokrasi telah berjalan sesuai tata tertib,” tutupnya.(red/net)