LAMPUNG TIMUR – Hati-hati dengan mulutmu. Karena walau terlihat remeh bisa sangat fatal pada orang lain.

Seperti kasus yang terjadi di Lampung Timur. Seorang pemuda, An (18) nekat membakar dirinya sendiri karena tak tahan terus menerus dibully temannya.
Ia tewas dengan tubuh hangus .

“Korban nekat membakar tubuhnya sendiri karena depresi sering diejek rekannya persoalan ekonomi. Jadi intinya dia ini sering dikata-katain anak miskin dan sering dijauhi kawan-kawannya,” kata Kapolsek Way Bungur, Iptu Riki, dilansir detik.con, Selasa (29/8/2022).

Riki menyebutkan, peristiwa ini berawal ketika An berpamitan ke orang tuanya hendak mencari pekerjaan. Ketika itu, korban hendak pergi ke Way Bungur, Lampung Timur untuk menemui rekannya.

“Korban ini berpamitan untuk mencari pekerjaan, dia sempat menjual handphonenya untuk ongkos pergi, itu kata keluarganya,” tutur Riki.

Riki menyampaikan keluarga hanya mengetahui korban pergi untuk mencari kerja usai berpamitan. Namun belum diketahui korban menginap di rumah siapa sebelum tewas.

“Kami belum mendapat cerita terkait dia selama dua hari bermalam di rumah siapa. Pihak keluarga hanya tau dia pergi mau cari kerja,” imbuhnya.

Dari keterangan saksi, kata Riki, korban bakar diri di areal perkebunan pada Minggu (28/8). Sebelum membakar tubuhnya, korban sempat membeli Pertalite di salah satu warung di Way Bungur.

“Korban lalu nekat menyiramkan Pertalite ke sekujur tubuhnya, lalu membakar tubuhnya sendiri. Setelah api membakar tubuh, korban sempat berteriak kepanasan dan sempat minta tolong, sambil berlari mencari sungai atau rawa,” ungkap dia.

Di lokasi itu, korban berhasil menemukan rawa dan kemudian menceburkan diri. Namun sayang kondisi luka bakar yang parah membuat nyawa nya tak tertolong.

“Dia ini sempat menceburkan diri di rawa di peladangan. Namun kondisi badannya sudah terbakar parah. Bahkan baju dan celana sudah habis, korban juga sempat juga mencari pertolongan menuju jalan lintas utama, warga kemudian menolongnya dan menghubungi polisi untuk dibawa ke rumah sakit,” terangnya.

Setelah mendapat perawatan medis di RSUD Sukadana, nyawa pemuda tersebut tidak tertolong, dan meninggal hari ini, Senin (29/8/2022) sekira pukul 09.00 WIB. Jenazah korban kemudian dibawa pulang keluarganya di Kecamatan Gunung Pelindung, Lampung Timur. (Dtc)