KALIANDA – Presiden Republik Indonesia (RI), Joko Widodo (Jokowi) bersama Gubernur� Lampung, M. Ridho Ficardo meresmikan dua ruas Jalan Tol Trans-Sumatera (JTTS) Bakauheni-Terbanggi Besar, sekitar pukul 09.00 WIB, Minggu (21/1). Total, dibukanya proyek strategis nasional itu mencapai 14 kilometer.

Dua ruas tersebut adalah paket 1 seksi 1, Bakauheni-Sidomulyo, segmen Pelabuhan�Bakauheni- Simpang Susun Bakauheni sepanjang�8,9 kilometer dan paket 2 seksi 5, dari simpang Susun Lematang sampai simpang Susun Kotabaru sepanjang 5,64 kilometer.

Menurut Ridho, pembangunan tol Lampung dikategorikan sebagai salah satu yang tercepat yang pernah dilakukan di Indonesia.

Dia mengungkapkan JTTS�Lampung merupakan kebanggaan Presiden dan masyarakat Lampung. Hal ini disebabkan dukungan dan kerjasama antara pemerintah daerah, anggota Forkopimda Provinsi Lampung dan dukungan seluruh masyarakat Lampung.

Ridho menargetkan JTTS Provinsi Lampung secara 100% selesai sebelum Asian Games 2018.

“Insyallah akan selesai seluruhnya tahun ini. Provinsi Lampung ini juga mungkin Provinsi pertama yang memiliki Jalan Tol yang membelah dari ujung ke ujung Provinsi Lampung atas perintah dari bapak Presiden. Kami berterima kasih atas nama seluruh warga masyarakat Lampung,” kata Ridho saat mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan jalan tol Lampung segmen Pelabuhan Bakauheni – Simpang Susun Bakauheni dan Segmen Simpang Susun Lematang – Simpang Susun Kota Baru, Minggu (21/1/2018).

Ridho menuturkan jalan tol tersebut merupakan bagian sistem logistik nasional. “Apabila dari Jakarta disambung melalui Jalan Tol menuju Pelabuhan Merak, akan ada�bottlenecking, terutama saat akan melakukan� penyeberangan. Ini harus segera kita benahi mengingat infrastruktur darat yang akan semakin baik,” ucap Ridho.

Menurut Ridho keberadaan jalan tol tersebut tidak hanya sekadar melintasi Lampung tapi memberikan pengaruh bagi masyarakat. “Mohon dukungan dari bapak Presiden agar jalan tol ini memberikan multiplier efek keberlimpahan untuk kesejahteraan warga Lampung,” ujar Ridho.

Ridho juga meminta kepada Presiden agar lahan 3.000 Hektare milik pemerintah pusat dapat dijadikan Kawasan Industri Strategis. “Insyallah itu akan membuka lapangan kerja minimal puluhan ribu untuk anak-anak Lampung,” kata Ridho.

Selain itu, kawasan tersebut juga sebagai untuk melakukan hilirisasi memberikan yang mana memberikan nilai tambah terhadap produk Lampung sehingga dapat memberikan kesejahteraan masyarakat Lampung. “Sebagai sumber pangan nasional kami peringkat keempat dalam surplus beras. Belum lagi dengan komoditas lainnya. Begitu banyak produk Lampung yang keluar dalam bentuk bahan mentah,” ujar Ridho.

Pada bagian lain, Ridho juga meminta agar Bandara Radin Inten II yang sudah direnovasi untuk dapat segera dijadikan Bandara Internasional. “Yakinlah pembangunan di Provinsi Lampung juga merupakan kebanggaan atas kepemimpinan Bapak Presiden,” pungkas Ridho.(net)