BANDAR LAMPUNG -� Sejumlah kiai pengasuh pesantren di Lampung dikabarkan melakukan pertemuan khusus. Dari pertemuan itu, muncul desakan agar Presiden Joko Widodo mendepak Menteri Agama Fachrul Razi.

Menurut sumber, pertemuan khusus itu dilakukan di malam hari di salah satu pondok pesantren di Bandar Lampung, hanya beberapa jam setelah Menag berkunjung ke Lampung, Selasa (11/8/2020).

Seorang sumber mengatakan, para kiai kecewa dengan Menag yang sema sekali tidak menyinggung upaya Kementrian Agama dalam membantu dan mengedukasi pencegahan covid-19 di pondok pesantren dan madrasah. Seharian di Lampung, �Menag hanya melulu membahas radikalisme.

Dikonfirmasi, Pimpinan Ponpes Madarijul Ulum Lampung KH.Ihya Ulumuddin membenarkan ada kekecewaan dari sejumlah kiai di Lampung atas sikap Menag.

�Saya rasa ini menunjukkan Pak Menag tidak peka akan kondisi bangsa saat ini, sekaligus tidak paham apa yang harus menjadi fokus pekerjaannya,� katanya.

Namun, Kiai Ihya, sejauh ini Ponpesnya rutin melakukan penyemprotan desinfektan.

�Alhamdulillah kami masih sanggup melakukan penyemprotan secara mandiri, dengan biaya dari kantong pribadi sendiri. Kami juga mencari informasi melalui media internet bagaimana mencegah, menjaga imunitas dan lainnya terkait penularan covid-19, kepada keluarga dan santri kami,� katanya.

Terpisah, Pimpinan Pondok Pesantren Al Hikmah Bandar Lampung KH.Basyaruddin Maisir Am yang juga Ketua Forum Komunikasi Pondok Pesantren (FKPP) Lampung juga mengatakan hal yang sama.

Bahkan, ia malah meminta Presiden Jokowi mencopot Menag.

�Saya memohon dengan sangat kepada Bapak Presiden Jokowi dan juga Wakil Presiden guru kami KH. Ma�ruf Amin, tolong segera copot Menteri Agama Fachrul Razi, tanpa harus menunggu reshuffle menteri yang lain. Kasihan nasib pesantren dan pendidikan madrasah jika menterinya orang seperti Fachrul Razi. Jangan sampai gara-gara ulah menteri agama bisa merusak dan hilangnya kepercayaan tokoh agama, masyarakat santri dan pesantren, khususnya kepada pemerintahan Presiden Pak Jokowi dan Wapres KH.Ma�ruf Amin,� katanya. (red)