LAMPUNG – PBNU sudah mendefinitifkan pimpinan PWNU Lampung dari Plt Prof. Alamsyah kepada Prof. Wan Jamaludin, rektor UIN Raden Intan II Lampung (RIL). Kebijakan ini diapresiasi Mustasyar NU Lampung M. Alzier Dianis Thabranie.

Menurut putra tokoh sejarah NU Lampung, (alm) Tabranie Daud, Wan Jamaludin adalah orang yang tepat memimpin PWNU Lampung.

“Insya Allah, adindaku Wan Jamaludin itu orang baik dan lurus-lurus wae. Semoga ini betul-betul takdir dari Alloh SWT, amiin … amiiin ya Alloh,” kata Alzier seperti dilansir Poskota Lampung, Jumat (30/9/2022).

Alzier juga optimis Wan Jamaluddin punya sikapnya sendiri dan tak ada yang bisa mengintervensi dirinya dalam menjalankan roda kepemimpinan PWNU Lampung.

�Beliau pasti paham bahwa NU bukan milik seseorang atau mantan ketua PWNU Lampung. Apalagi PWNU Lampung sampai seolah milik wiraswasta murni yang ngaku-ngaku orang dekat Menag dam Ketum PBNU Pusat KH. Yahya C Staqub,” kata Alzier seolah menyindir para petinggi NU Lampung dan orang-orang yang ingin mengintervensi nahdlatul ulama.

Alzier berharap Wan Jamaludin tidak gentar ditakut-takuti, didikte orang-orang swasta yang mau mengatur, baik di PWNU Lampung maupun Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung.

“Semangat, semoga PWNU Lampung berjalan sesuai khitahnya. Terima kasih, salamku,” ujarnya.

Tiga pekan lalu, Kamis (8/9/2022), Alzier mendesak Ketua Umum PBNU KH Yahya Staquf mengganti Plt PWNU Lampung Prof. Alamsyah demi menjaga kondusifitas kaum nahdiyin di Lampung.

“Alamsyah jangan lama-lama jadi pelaksana tugas (plt) PWNU Lampung karena dikendalikan ketua lama yang kurang menghargai senior dan sesepuh NU di Lampung,” katanya waktu itu.

Sebelumnya, Rabu (7/9/2022), ketua yang lama, Mohammad Mukri mengundurkan diri sebagai ketua tanfidziyah pada Rapat Harian Syuriyah dan Tanfidziyah di Ballroom Hotel Bukit Randu, Kota Bandarlampung.

Mantan Rektor UIN RIL itu akan berkhidmat di Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Dia digantikan Alamsyah yang sebelumnya pelaksana Harian (Plh) Ketua PWNU Lampung.

Alzier secara blak-blakan minta PWNU Lampung mendatang jangan sampai orangnya Mukri. “Hancur NU Lampung nanti,” tandasnya. Azier dalam waktu dekat berencana akan menemui Gus Yahya untuk memaparkan alasannya.

Menurutnya, NU Lampung harus segera dibenahi oleh ketua yang benar-benar menghormati senior dan sesepuh. Dia berharap ada perubahan yang signifikan untuk warga nahdiyin.

Jangan sampai, kata Alzier, seperti ketua lama yang hanya perhatian pada kelompoknya saja dan tidak ada tata krama serta melibatkan mustasyar dan para senior NU Lampung pada muktamar akhir tahun lalu, termasuk dirinya dan Edwardsyah Pernong. (hbm)