BANDAR LAMPUNG – Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo tak bisa berkomentar terkait naiknya harga beras medium di pasaran.
Mentan berdalih, tugas dari Kementerian Pertanian hanya memastikan stok beras tersedia. Bukan dalam kapasitas menentukan harga.
“Kalau harga itu bukan kami. Kami hanya menyiapkan ketersediaannya. Karena harga itu menyangkut berbagai pihak,� kata Syahrul usai membuka kegiatan Training of Trainer (TOT) Low Cost Precision Farming di BPP Lampung, Sabtu (11/2).
Syahrul mengatakan, stok beras akan selalu ada di pasaran yang ada di Indonesia. Apalagi, di bulan Februari ini luas lahan yang akan dipanen mencapai 1,9 juta hektare.
“Di bulan Februari ini sampai Maret kita akan panen 1,9 juta hektar, termasuk Lampung. Ini saya akan turun ke daerah memvalidasi biasanya lahan segitu bisa menghasilkan 10 juta ton gabah atau 6 juta beras,” kata dia.
Ia menjelaskan jika produksi padi di Indonesia setiap tahunnya terus mengalami peningkatan. Untuk luas lahan panen dari sebelumnya 10,41 juta hektar menjadi 10,51 juta hektar. Sementara untuk produksi sendiri dari 31 juta ton menjadi 31,66 juta ton.
“Beras yang kita konsumsi per tahun itu antara 29 sampai 30 juta ton. Sehingga nanti saat panen di Februari ini stok akan kembali ada dan ini panen nya secara merata di Indonesia,” terangnya. (kpt)