BEBERAPA hari terakhir saya mendapat protes dari pembaca koran ini. Terutama website be1lampung.com. Mengapa setiap dibuka, muncul iklan-iklan produk berkonten untuk orang dewasa. Ada anggapan seolah-olah saya menghalalkan segala cara untuk dapat mencari �penghasilan� guna menghidupi media ini.
Tentunya protes ini harus saya hargai. Saya menganggapnya
sebagai bentuk kecintaan pembaca. Karenanya saya pun lantas memutuskan untuk menulis kolom ini.
Jujur, awalnya saya protes keras kepada teman-teman yang mengelola website ini. Mengapa ini bisa terjadi. Sebab, saya sangat minim pengetahuan tentang IT.
Mereka pun lantas menjelaskan bahwa iklan tersebut masuk dari google. Dan soal iklan yang berkonten dewasa, meski sudah ratusan kali diblok, tapi tetap saja bisa masuk lantaran mereka masuk lewat banyak agency.
�Soal iklan, saya selalu filter kak, cuma karena banyak agensi periklanan saya pun musti rajin memblok,� jawab teman tersebut.
Dia pun lantas bercerita. Jangankan koran kita. Media-media lain yang lebih mapan dan kredibilitasnya sudah terpercayapun, terkadang juga masih disusupi oleh iklan tersebut.
Mendengar penjelasan ini sayapun sedikit lega. Memang bukan hal yang mudah untuk memblokir konten-konten seperti itu. Pemerintah lewat Kementerian Kominfo saja kewalahan. Dihapus satu bisa tumbuh seribu. Apalagi saya.
Namun demikian, saya tetap ingin menghaturkan permohonan maaf atas ketidaknyamanan ini. Seiring waktu, saya berdoa mudah-mudahan SDM yang kami miliki, bisa memenuhi harapan dan keinginan pembaca semua. Seperti dalam rangka memblok dan mensortir apapun jenis iklan yang sifatnya tidak baik. Sehingga koran ini bisa tetap ada dan selalu mendapat atensi pembaca semua. Semoga. (wassalam)