SUOH- Sahri (28) warga Dusun Peninjauan, Pekon Bumi Hantatai, Kecamatan Bandarnegeri Suoh, Lampung Barat (Lambar) ditemukan tewas mengenaskan. Tubuhnya tak lagi utuh, koyak seperti habis dimangsa binatang buas.
Tewasnya Sahri diduga akibat diterkam Harimau Sumatera. Dan ini adalah korban kedua dalam dua pekan terakhir di daerah tersebut.
Korban pertama adalah Gunarso (47) warga Pemangku Sumber Agung II, Pekon Sumber Agung, Kecamatan Souh, Lampung Barat.
Diketahui, Sahri ditemukan korban tewas dengan kondisi bagian tubuh yang tidak utuh pada Kamis, 22 Februari 2024 dini hari.
Peristiwa mengenaskan itu bermula pada Rabu, 21 Februari 2024 pukul 17.00 WIB. Dua kakak ipar korban melakukan pencarian terhadap korban karena belum pulang dari kebun.
Sebelumnya korban berpamitan pergi ke kebun Rabu, 21 Februari 2024, sekitar pukul 08:30 WIB. Namun hingga pukul 17:00 WIB, korban belum juga pulang.
Pada saat melakukan pencarian itu, kedua kakak ipar korban hanya menemukan tangki semprot milik korban yang kondisinya sudah rusak. Karena tidak menemukan korban, lalu kedua kakak iparnya itu pulang dan melapor ke kepala dusun peninjauan. Kemudian melapor ke aparat Pekon Bumi Hantatai dan Polsek Suoh.
Atas laporan keduanya, Kapolsek Suoh memimpin personel Polsek Suoh langsung bergabung bersama warga untuk melakukan pencarian korban. Pencarian juga dilakukan bersama aparat TNBBS Resort Suoh, Satgas Sahabat Satwa Lembah Suoh dan mitra WCS.
Kapolsek Suoh, Iptu Edward Panjaitan, mewakili Kapolres Lampung Barat AKBP Ryky Widya Muharam, mengatakan setelah melakukan pencarian, pihaknya menemukan korban, Kamis 22 Februari 2024, sudah dalam kondisi bagian tubuh tidak utuh sekitar pukul 02:00 WIB.
Korban ditemukan dalam kondisi mengenaskan sekitar 300 meter dari lokasi kebun korban. Aparat kemudian mengevakuasi korban dan membawa ke puskesmas.
Hasil pemeriksaan oleh petuas Puskesmas Bandarnegeri Suoh, korban meninggal dunia akibat terkaman binatang buas.
�Kami terus melakukan melakukan koordinasi dengan Resort Kehutanan Suoh dan BKSDA Bengkulu dalam rangka penanganan lebih lanjut,� pungkas Kapolsek.
Sementara Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu-Lampung mengaku akan memasang jebakan kandang trap dan kamera perangkap, di sekitar ditemukannya korban diterkam harimau.
“Untuk mengantisipasi tidak terjadi kasus serupa dan meredam keresahan masyarakat, Balai KSDA Bengkulu-Lampung memasang kandang trap dan kamera trap di lokasi kejadian korban ditemukan,” ujar Kepala SKW III Lampung, Joko Susilo, Kamis (22/2/2024).
Selain itu, kata Joko, pihaknya telah menerjunkan tim guna mencari dan mengevakuasi harimau sumatera yang meresahkan warga di dua kecamatan di Lampung Barat itu, Suoh dan Bandar Negeri Suoh (BnS).
“Sudah menurunkan tim Wildlife Rescue Unit (WRU) Seksi Konservasi Wilayah III Lampung dalam rangka upaya untuk melakukan evakuasi satwa liar jenis harimau sumatera,” ucap dia.(lpc)