Jakarta�- Ketua Badan Anggaran (Banggar) Dewan Perwakilan Rakyat RI, Azis Syamsuddin mengaku mengenal keponakan�Setya Novanto (Setnov), Irvanto Hendra Pambudi Cahyo. Azis mengenal Irvanto karena aktif sebagai pengurus Partai Golkar.
“Pak Irvanto kan pengurus Golkar. Waduh, saya enggak hafal jabatannya apa, saya enggak hafal,” kata Azis di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta Selatan, pada Rabu, 6 Juni 2018 sebagaimana dikutip dari situs tempo.co.
Azis yang merupakan anggota DPR RI Dapil Lampung II tersebut, hari ini diperiksa sebagai saksi untuk Irvanto dan Made Oka Masagung, tersangka korupsi proyek pengadaan kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP). Namun dia�enggan menjawab lebih lanjut saat dicecar hubungan dirinya dengan Irvanto dalam kasus�e-KTP�ini.
Silakan ke penyidik�aja ya,�makasih. Sudah saya sampaikan ke penyidik,” kata Azis.
Sementara itu, Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey mengaku tak pernah bertemu dengan Irvanto ataupun Oka. “Cuma�ditanyain�apa pernah bertemu Oka sama Irvanto,�gitu�saja,” ucapnya.
Olly Dondokambey sebelumnya disebut menerima uang dari proyek�e-KTP�dalam persidangan mantan Ketua DPR, Setya Novanto. Mantan Bendahara Umum PDIP itu disebut kecipratan uang sejumlah US$ 500 ribu. Namun Olly membantah menerima uang dari proyek tersebut.
KPK selama pekan ini memanggil sejumlah anggota dan mantan anggota DPR dalam pengusutan kasus korupsi proyek�e-KTP. Mereka yang telah memenuhi panggilan penyidik KPK di antaranya Melchias Marcus Mekeng, Mirwan Amir, Agun Gunandjar Sudarsa, dan Khatibul Umam Wiranu. Kemudian Miryam S. Haryani, Teguh Juwarno, Chairuman Harahap, dan Markus Nari. Mereka diperiksa sebagai saksi untuk tersangka Irvanto dan Made Oka.
Sementara itu, Ketua DPR Bambang Soesatyo, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan anggota Komisi I DPR dari Fraksi Demokrat, Nurhayati Ali Assegaf, mangkir dari panggilan penyidik KPK.(net)