BANDARLAMPUNG � Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Lampung dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Lampung, mengharapkan momen demokrasi pemilihan gubernur (pilgub) 2018 mendatang dapat terus maju. Sudah semestinya para bakal calon yang berkeinginan maju untuk lebih mengedepankan dan menawarkan program guna membangun Lampung kedepan. Hal ini dapat diwujudkan dengan memaparkan visi-misi guna meraih simpati masyarakat.
�Kedepan saya tidak ingin ada calon gubernur atau wakil gubernur yang menggunakan isu primordialisme, agama, suku atau golongan, jika ini terjadi sama saja demokrasi di Lampung mengalami kemunduran,� ujar Ketua KPU Lampung, Dr. Nanang Trenggono, M.Si, saat menerima kru redaksi koran ini, kemarin.
Didampingi komisioner lainnya, Dra. Handi Mulyaningsih, M.Si serta sekretaris KPU Provinsi Lampung, Gunawan Riadi, Nanang mengungkapkan jika pesta demokrasi Pilgub Lampung 2014 lalu sudah berjalan baik. Meski ada kekurangan, nama secara umum pelaksanaannya dapat dikatakan berjalan lancar, tertib dan tenang. Tidak ada isu-isu yang menonjol sehingga membuat situasi yang tidak kondusif. Meski ada gugatan ke Mahkamah Konsistusi (MK), tapi kondisi saat itu masih dinilai wajar dan dalam koridor hukum.
�Karenanya saya ingin mengajak para kandidat untuk bersama-sama mencerdaskan masyarakat dalam menentukan pilihan. Caranya dengan mengedepankan program atau visi-misi untuk membangun Lampung kedepan, jangan sekali-kali menggunakan isu primordialisme atau SARA,� himbaunya lagi.
Hal senada dikatakan Ketua Bawaslu Lampung, Fatikhatul Khoiriyah, S.Hi., M.H. Menurutnya sudah saatnya masyarakat Lampung menjadi pemilih cerdas. Yakni dengan lebih melihat dan mengkaji program atau visi-misi calon yang ditawarkan. Tidak lagi, karena memilih lantaran isu SARA dan lain-lain.
�Ini semua bisa tercipta kalau ada komitmen bersama para tokoh yang nantinya berkompetisi, termasuk sama-sama mencegah terjadinya money politik,� tuturnya di depan awak redaksi koran ini, kemarin.
Karenanya Fatikhatul Khoiriyah, mengajak semua elemen masyarakat termasuk didalamnya perguruan tinggi untuk duduk bersama. Tujuannya untuk bersama-sama mensosialiasikan, tentang pentingnya kecerdasan masyarakat guna menentukan pilihan berdasarkan program visi misi yang digagas calon. Tidak lagi terpengaruh isu SARA lebih-lebih karena money politik.
�Kalau ini terjadi, maka akan tercipta pemilu yang bersih dan jurdil. Dan ini sesuai dengan harapan kita semua,� tambahnya.
Sebelumnya Kapolda Lampung, Irjen. Pol. Sudjarno berharap semua pihak menyambut pilgub Lampung ini dapat menjaga situasi kondusif yang telah tercipta selama ini. Jangan malah dikotori oleh isu-isu yang tidak benar yang bisa menimbulkan kerusuhan atau kondisi tertentu yang tidak diharapkan.
Hal senada juga dikatakan Ismet Roni, S.H. Wakil Ketua DPRD Lampung ini, khawatir konstelasi persaingan antar kandidat menimbulkan perpecahan. Adu fitnah, saling jegal pun bakal marak terjadi. Akibatnya ini bisa membuat perpecahan di masyarakat sehingga bisa menimbulkan gejolak yang tidak diinginkan. Untuk itu dia berharap masalah hukum jangan dijadikan isu. Apalagi masalah yang belum tentu kebenarannya. Ini nantinya menjadi fitnah yang bisa menyentuh semua kandidat. Hal ini justru merusak pesta demokrasi.(red)