BANDARLAMPUNG � Tokoh masyarakat Lampung, M. Alzier Dianis Thabranie, S.H.,S.E., Rabu (1/2) mengambil formulir pendaftaran Calon Ketua Umum (Caketum) KONI Provinsi Lampung periode 2023-2027. Kehadiran Alzier, diwakili stafnya Zakwansyah. Selain Alzier, Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi, sudah terlebih dahulu mengambil formulir yang sama. Kehadiran Arinal diwakili anggota DPRD Lampung, Deni Ribowo.
�Tadi ada 2 yang mengambil formulir pendaftaran Caketum KONI Lampung. Pertama Saudara Arinal Djunaidi diwakili Saudara Deni Ribowo dan Saudara M. Alzier Dianis Thabranie yang diwakili Saudara Zakwansyah,� terang Ketua Tim Penjaringan dan Penyaringan Caketum KONI Lampung periode 2023-2027, Rudi Antoni, S.H., M.H.
Pengambilan fomulir caketum KONI Lampung ini dapat dilakukan hingga hari Minggu, 5 Februari 2023. Kemudian dilanjutkan pengembalian formulir dan berkas yang dimulai tanggal 6 sampai 14 Februari 2023. Selanjutnya dilakukan perbaikan dan melengkapi berkas mulai 15 dan 16 Februari 2023. Terakhir 17 Februari 2023 dilakukan verifikasi dan validasi penetapan bakal calon yang akan bertarung di Musyawarah Olahraga Provinsi (Musorprov) KONI Lampung.
Musorprov rencananya digelar 20 Februari 2023 dalam rangka menggantikan Ketum KONI Lampung, Yusuf Barusman.
Disisi lain, M. Alzier Dianis Thabranie menegaskan siap mencalonkan diri menjadi Ketum KONI Lampung. �Jujur saya terpanggil untuk menjalankan tanggungjawab mengurus cabang olahraga (cabor),� tegasnya.
Selain itu, Alzier berjanji mendepankan kerjasama dengan pihak swasta, dalam hal ini berbagai perusahaan besar yang ada di Lampung. Sebab untuk membiayai KONI dan dalam rangka pembinaan cabang olahraga, tidak bisa hanya mengandalkan dana hibah APBD Provinsi Lampung atau Kabupaten/Kota yang ada. Idealnya menurut Alzier setiap cabor membutuhkan dana sebesar Rp250 juta sampai Rp500juta setahun guna melakukan pembinaan. Baru olahraga bisa jalan pembinaannya dan meningkat prestasinya.
�Ini yang saya prioritaskan jika diberi amanah sebagai Ketum KONI Lampung periode mendatang. Jalin kerjasama berbagai pihak. Di Lampung saya yakin banyak perusahaan besar yang dapat berpartisipasi mengembangkan dunia olahraga. Misalnya ada dana CSR (Corporate Social Responsibility). Jadi tidak boleh hanya berpikiran sempit mengandalkan dana Hibah APBD. Ini tidak boleh terjadi lagi,� janji Alzier.
Untuk itu, Alzier berharap cabor dapat memilih Ketum KONI Lampung yang terbaik dalam Musorpov KONI Lampung.
�Sudahlah, jangan memilih �kepiting batu� sebagai pengganti Ketum KONI Lampung. Mengapa ? Karena Kepiting batu itu, matanya merah, jika dipegang menjepit, dimakan beracun,� kelakar Alzier.
�Dan tak kalah penting, jika saya dipercaya memimpin KONI Lampung, saya pastikan bisa �meng uwong ke� semua atlit-atlit. Sehingga tak ada lagi atlit-atlit kita yang dibajak atau diambil provinsi lain, lantaran merasa kurang dihargai dan diperhatikan,� tutup Alzier.(red)