BANDAR LAMPUNG – Salah satu tokoh besar DPP Golkar, Fahmi Idris berpulang akibat sakit. Menurut mantan Ketua Golkar Lampung, M. Alzier Dianis Thabrani, Fahmi adalah seorang pribadi sekaligus.politikus yang patut jadi teladan.
Alzier yang pernah tiga periode menjadi ketua DPD Golkar Lampung sempat berinteraksi dengan almarhum saat Pilpres tahun 2004.
Kala itu, Fahmi didapuk sebagai Tim Pengendali Pemenangan Capres Wapres DPP Partai Golkar yang mencalonkan Jendral TNI (Purn) Wiranto dan KH Solehudin Wahid.
Selama berinteraksi, kata gubernur terpilih Lampung pada tahun 2002 itu, ia merasakan bagaimana kepribadian Fahmi.
“Beliau orangnya ngemong dan sangat-sangat baik. Dengan adik-adik yuniornya, ia sangat santun. Almarhum tidak tinggi hati walau saat itu beliau menjabat sebagai Menteri Transmigrasi,” kata Alzier dilansir Poskota Lampung, Senin (23/5/2022).
Menurut Alzier, cara kepemimpinan Almarhum Fahmi Idris dapat menjadi contoh, keras terhadap prinsip, pengayom timnya.
“Jangan terbalik, banyak pemimpin yang tak punya prinsip. Ditambah lagi tak mampu mengayomi yunior-yuniornya,” katanya.
Fahmi Idris, mantan Menteri Tenaga Kerja dalam Kabinet Reformasi Pembangunan, serta Menteri Perindustrian dan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi pada Kabinet Indonesia Bersatu, meninggal dunia di Rumah Sakit Medistra, Jakarta Selatan, Minggu (22/5/2022). pukul 10.00 WIB.
Setelah disemayamkan di rumah duka Mampang Prapatan IV, Nomor 20, Jakarta Selatan, almarhum dimakamkan di Taman Pemakaman Umum Tanah Kusir, pukul 13.00 WIB.
Menantu almarhum Fahmi Idris, Aldwin Rahadian, mengungkapkan mantan Menteri Perindustrian itu mengidap penyakit kanker sejak 2014. Meski demikian, kata Aldwin, semangat hidup Fahmi Idris sangat luar biasa.
“Almarhum ini sudah terkena cancer dari 2014. Tapi luar bisa, semangat hidupnya luar biasa,” ujar Aldwin saat ditemui di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Minggu (22/5/2022).
Meski sudah mengetahui mengidap kanker darah, Aldwin mengatakan, Fahmi Idris tetap sekolah untuk meraih gelar doktor. Apalagi studi itu diminta khusus oleh Ibunda. (pkt)