PRINGSEWU � Dugaan money politic yang terjadi di Lampung sedimikian masif. Pengawas Pemilu mestinya tidak menutup mata dengan kondisi ini.

“Kami peduli dengan pemilihan Gubernur di Lampung jangan gara gara money politik hancur pemerintah republik kita. Ini harus ditindak lanjuti. Kepada Panwaslu tolong dan ditindak tegas dugaan money politik yang terstruktur. Kalau bisa dibatalkan saja bagi calon gubernur yang tidak memakai aturan Pilkada, karena rakyat yang memilih dan rakyat yang menentukan. Jangan sampai ada proses yang tidak jelas,” ujar Ambon, salah satu wakil dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) saat berunjuk rasa di depan kantor Panwaslu Pringsewu, baru-baru ini.

Menurut mereka, aksi damai ini akan berlanjut sampai tuntutan masyarakat dipenuhi. “Satu kata lawan dan lawan,” kata mereka.

Sementara itu, Yudi mewakili dari masyarakat menyampaikan bahwa demokrasi ini, hal yang harus kita sepakati jangan sampai diciderai.

“Saya sendiri yang membakar sarung di Lampung Tengah, Pringsewu dan Lampung Selatan, bahkan di facebook pun saya upload semua,” ujar Yudi.

Kemudian, Ketua Panwaslu Pringsewu Azis Amriwan berjanji akan melaporkan masalah ini ke tingkat atas.

“Kami dari Panwaslu akan melaporkan ke Provinsi atas laporan dari masyarakat Kabupaten Pringsewu, atas dugaan adanya temuan atau pelanggaran dalam Pilkada ini,” ujar Azis Amriwan di depan massa.

Kata dia, sejauh ini temuan yang sudah di kantongi oleh Panwaslu Kabupaten Pringsewu berjumlah 11 temuan dan masih dalam proses.

�Ada temuan tetapi belum ada saksi. Ada saksi tapi nggak ada bukti. Jadi masih tahap proses,” pungkasnya. (Adi)