LAMPUNG SELATAN – Dugaan penyedotan pasir di wilayah Gunung Anak Krakatau (GAK) yang dilakukan oknum pengusaha sepertinya bakal bermasalah.
Pasalnya, warga Pulau Sebesi Lampung Selatan (Lamsel) dan nelayan Banten siap menghentikan paksa jika aktivitas penyedotan pasir tetap dilakukan oleh oknum pengusaha tersebut.

Adanya kepastian bakal dilakukan penyedotan pasir itu ditegaskan oleh sejumlah warga Desa Tejang, Pulau Sebesi �didampingi Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Pelita yang mendatangi lokasi dimana tongkang tersebut parkir.
Ketua LSM Pelita, Yodistira mengatakan, pihaknya bersama warga Desa Tejang mendatangi lokasi, kemarin (29/8). Tempat parkir tongkang tersebut, diperkirakan berjarak sekitar 500 meter dari GAK.
Yodis menungkapkan, selain satu unit kapal tongkang, terdapat satu kapal penyedot pasir dan tug boat.
“Kalau tidak kami cegah, kemungkinan besar sudah melakukan penyedotan pasir,” kata Yodis kepada BE 1 Lampung, siang tadi (30/8).
Saat ini, keberadaan sejumlah kapal tersebut masih dalam pantauan dan pengawasan warga Pulau Sebesi. Apabila mereka melakukan aktivitas penyedotan, LSM Pelita tidak segan-segan mengerahkan masa dari kalangan nelayan di Banten dan Rajabasa Lamsel untuk menghentikannya.
“Kita akan lakukan demo besar-besaran, kalau aktivitas penyedotan pasir tidak bisa dilarang. Karna sudah jelas, warga menolak aktiviats penyedotan ini. Untuk menjaga kelesatarian GAK.” tukas Yodis.
Salah seorang warga Desa Tejang, Pulau Sebesi, Hayun (38) juga membenarkan pernyataan Yodis. Apabila terdapat aktivitas penyedotan, langkah pertama yang akan diambil adalah mengerahkan masa dari seluruh komponen masyarakat.
“Pertama akan kita datangi lokasi penyedotannya. Apabila benar sudah disedot, kita suruh tumpahin lagi pasir itu ke laut. Apabila sudah diperingatkan seperti itu masih saja beraktivitas, kami akan demo,” tutupnya.
Sayangnya, saat ditanya mengenai pintu masuk tongkang tersebut, warga tidak mengetahui masuknya dari mana dan dari arah mana. Sebab, mereka mengetahui keberadaan tongkang tersebut setelah terparkir di dekat wilayah GAK. (Doy)