PRINGSEWU – Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Pringsewu adalah sekolah bagi anak anak berkebutuhan khusus untuk mengenyam pendidikan, yang awal berdirinya dari SLB Inpres tahun 1985.
Hingga saar ini, sekolah yang beralamat di Jalan Makam KH. Ghalib, kelurahan Pringsewu Barat, Kecamatan Pringsewu, kabupaten Pringsewu ini telah mendidik siswa-siswi dari tingkat SDLB, SMPLB dan SMALB.
Sekolah ini merupakan pendidikan berkebutuhan kusus untuk siswa dengan gangguan belajar atau Tuna Grahita , gangguan penglihatan Tuna Netra dan gangguan pendengaran Tuna Rungu.
Namun sangat disayangkan untuk fasilitas ruang kelas yang kurang, karena memang lokasi tanah SLB N Pringsewu sempit dan guru pendidik masih sangat jauh ketinggalan dari standar kegiatan belajar mengajar, hingga sekolah tak dapat menerima murid lebih banyak lagi. Seperti yang dikatakan Kartana,S.Pd Kepala sekolah SLB N Pringsewu, Rabu (4/12/19).
“Untuk tahun ajaran 2019 ini total murid SLB N Pringsewu ada 171, dengan perhitungan SDLB 98, SMPLB 43 dan SMALB 30 siswa. Dengan tenaga pengajar 14 guru ASN dan 20 guru honor. Untuk rasio normal itu 1 guru menangani 5 murid namun kenyataan 1 guru dapat menangani 8 sampai 9 murid, itu dikarenakan kurangnya ruang kelas karena lokasi tanah kita memang tidak cukup serta kurangnya tenaga guru,” ujarnya.
Lebih lanjut Kartana mengatakan, “Dengan adanya beberapa kendala tersebut tak menyurutkan untuk tetap memberikan yang terbaik untuk pendidikan anak berkebutuhan khusus ini. Tentu kami sanagat berharap pada pemerintah untuk dapat memberikan dan melengkapi fasilitas yang kurang itu.”
Namun demikian kepada orang tua yang mempunyai anak berkebutuhan khusus untuk jangan takut menyekolahkan anaknya di SLB.
“Biarpun di sini kekurangan lokasi atau kelas ada alternatif lain yaitu ke sekolah sekolah inklusi yang lain,” pungkasnya. (Adic)