PESAWARAN – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Pesawaran bersama 10 organisasi pers serta pemerintah daerah menggelar dialog dan silaturahmi di Gedung Balai Wartawan PWI Kabupaten Pesawaran di Komplek Perkantoran Pemda setempat, Selasa (19/12/23).

Sebelas lembaga dan organisasi yang dimaksud adalah IWO-I (Okvia Niza), SPI (Herman), KWP (Fauzi), Ko-WAPPI (Dahron), FPII (Sufyawan), FKW-KP (Feri D), AWPI (Syahrul), IJKP (Fauzi), PWRI (Razak), IWAPes (Sayuti) dan PWI (M.Ismail) sebagai penyelenggara kegiatan.

Ketua PWI Pesawaran, M. Ismail mengatakan bahwa keberadaan Gedung Balai Wartawan PWI Kabupaten Pesawaran tersebut melalui proses yang cukup lama. Yakni, pengajuan atau usulan yang disampaikan berulangkali kepada pemerintah daerah dari beberapa tahun sebelumnya.

“Untuk diketahui, pengajuan Gedung Balai Wartawan itu sudah berlangsung dari 2009 pada masa kepemimpinan Ketua PWI Pesawaran, Erland Syoffandi. Lalu, diusulkan lagi pada tahun 2015 saat dipimpin Erda Nizar dan terakhir pada 2021 dikepemimpinan kami,” kata dia.

Diterangkan, keberadaan Gedung Balai Wartawan tidak serta merta tanpa usulan dan pengajuan. Nah, usulan tersebut kemudian dibahas di DPRD Kabupaten Pesawaran untuk penganggarannya.

“Setelah dibahas di dewan, tahun 2022 kemudian mulai dibangun tahap pertama. Dilanjutkan tahun 2023 tahap kedua hingga dapat ditempati sekarang ini,” terang dia.

Setelah selesai dibangun, pada tanggal 12 Oktober 2023 kemudian gedung diresmikan oleh Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona dengan dihadiri semua Forkompinda Bumi Andan Jejama.

“Sesuai apa yang disampaikan Pak Bupati, Balai Wartawan ini untuk semua wartawan di Kabupaten Pesawaran untuk meningkatkan SDM para jurnalis dan diskusi atau aktifitas pers lainnya,” kata Ismail.

Dalam pengelolaannya, Gedung Balai Wartawan tersebut dikelola oleh PWI Kabupaten Pesawaran. PWI Pesawaran juga memantau serta mengawal proses pembangunan yang berlangsung selama kurang lebih 12 bulan ini.

Dikesempatan tersebut, Ketua FKW-KP, Feri Darmawan mengatakan bahwa kegaduhan yang timbul selama ini disebabkan oleh kesalahpahaman belaka. Dengan adanya kesalahpahaman itu, menurutnya, pernyataan dari Ketua PWI Pesawaran sudah sangat jelas.

“Yang disampaikan Ketua PWI tadi sudah sangat jelas, artinya kami hanya ada kesalahpahaman saja dari informasi yang kami dapat. Dan, kami tidak akan mempersoalkan ini. Kami semua saudara dan sahabat yang sama sama dibidang pers,” kata dia.

Apa yang dikemukakan Ketua FWK-KP tersebut juga sama disampaikan oleh ketua ketua lembaga dan organisasi pers yang hadir pada kegiatan.

Melengkapinya, Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Pesawaran melalui Kepala Diskominfotik Jayadi Yasa mengatakan bahwa adanya dialog ini dikarenakan adanya miss komunikasi yang terjadi antara 13 organisasi wartawan dengan Pemda Pesawaran terkait penggunaan balai wartawan.

“Terimakasih untuk kehadiran seluruh pimpinan organisasi wartawan yang ada di Pesawaran, yang bersedia hadir untuk membangun dialog. Kalau begini sudah jelas, tinggal kedepan kita semua labih harmonis dan kita adakan kegiatan bersama sama,” kata dia.

Untuk diketahui, pada temu silaturahim tersebut para ketua lembaga dan organisasi pers awalnya menyampaikan terkait gedung yang dimaksud. Namun, setelah diterangkan oleh Ketua PWI Kabupaten Pesawaran M.Ismail semuanya mengerti dan memahami. Hampir seluruhnya mengakui adanya salah informasi dan hanya miskomunikasi. Kegiatan berlangsung dengan sejuk dan damai yang kemudian dilanjutkan makan siang bersama. (Rls/Don)