PRINGSEWU – Wakil Bupati Pringsewu melakukan panen perdana sorgum di Pekon Pandansari, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Pringsewu, Kamis (27/5/21).
Lahan tanaman sorgum ini merupakan hasil binaan ICD (Indonesia Cerdas Desa). Mendampingi Wabup Pringsewu, diantaranya Kadis Ketahanan Pangan Ir.Iskandar Muda dan Kadis Pertanian Siti Litawati, SP, serta dari ICD Pringsewu.
Wabup Pringsewu DR.H.Fauzi, SE, M.Kom., Akt., CA, CMA mengatakan sangat mendukung adanya budidaya tanaman sorgum ini, dan berharap menjadi salah satu tanaman alternatif pilihan para petani dalam rangka meningkatkan perekonomian.
Sementara, Kadis Ketahanan Pangan Kabupaten Pringsewu Ir.Iskandar Muda mengatakan, “Kalau ternyata sorgum ini bisa maksimal, ini tentunya sesuatu yang sangat menjanjikan. Mungkin bisa dilakukan dengan sistem tumpang sari.”
Senada, disampaikan Kadis Pertanian Siti Litawati, SP, dimana menurutnya apa yang dilakukan ICD dengan memperkenalkan tanaman sorgum di Kabupaten Pringsewu merupakan terobosan di tengah pandemi. Dikatakannya, tanaman sorgum, selain untuk pakan ternak seperti selama ini dilakukan oleh masyarakat, sebetulnya merupakan tanaman yang dapat di-diversifikasi sebagai bahan pangan.
Dalam pada itu, Umbaryono dari ICD Kabupaten Pringsewu menjelaskan mengenai budidaya sorgum, yang dikatakan sangat menguntungkan bagi para petani, dimana menanam sorgum ini cukup melakukan olah lahan serta penanaman satu kali, namun bisa dipanen hingga lima kali dalam setahun.
Selain itu, tanaman sorgum yang bukan saja dapat dijadikan pakan ternak serta untuk dikonsumsi manusia, juga mudah untuk tumbuh dan tidak mudah terserang penyakit. Untuk setiap 1/4 hektar lahan mampu menghasilkan 15-20 ton sorgum.
Untuk diketahui, sorgum termasuk tanaman yang mudah dibudidayakan karena membutuhkan biaya perawatan yang termasuk murah dan bisa ditanam secara tumpangsari dengan padi gogo, kedelai, kacang tanah atau tembakau, ataupun ditanam secara monokultur. Dalam satu kali tanam, sorgum dapat dipanen lebih satu kali sehingga sorgum tergolong tanaman yang memiliki produktifitas tinggi.
Daerah budidaya sorgum juga sangat luas, karena sorgum dapat hidup mulai dari dataran rendah hingga dataran tinggi dengan iklim tropis-kering sampai iklim basah. Di Indonesia, daerah pengembangan sorgum cukup luas. Saat ini, daerah penghasil sorgum yang cukup terkenal, diantaranya NTB dan NTT.(Adic)