TUBABA – Konsultan Bisnis dan Founder Maxwin Organization, Max Winardi mengajak masyarakat Tulangbawang Barat (Tubaba) bergabung dengannya dalam pengembangan bisnis usaha tanpa hutang atau riba.
Maxwin mengatakan, sistem riba merugikan masyarakat. Sebab, pihak peminjam harus melebihkan jumlah pinjaman atau memberi bunga saat pengembalian berdasarkan persentase tertentu dari jumlah pinjaman pokok.
“Untuk mewujudkan Indonesia bebas riba ini tentu saja tidak mudah. Tetapi kita yakin bisa menghentikan praktik riba dan menggantinya dengan sistem yang dapat meningkatkan kemakmuran rakyat Indonesia,� ujar� Max.
Menurutnya, konsep pendanaan yang terjadi saat ini di Indonesia terbagi dua yakni Borrowing seperti di bank dan Investment Sharing Economy.
Max mengaku, sistem sharing investment itu diterapkan pada organisasinya yang berafiliasi dengan BeliBisnis.com Group.
“Ekonomi Indonesia masih dibangun dengan kolateral dan ini riba, kalau kita ganti dengan sharing investment, ini bisa kaya dan ini kami buat revolusi,” jelas Max.
Ia mencontohkan para pemilik Tokopedia, Bukalapak, dan Gojek yang masuk daftar 150 orang terkaya di Indonesia tersebut memanfaatkan sistem sharing Investment.
Dengan sistem ini, lanjutnya, maka akan mengubah budaya ekonomi di Indonesia lebih maju. Sebab mereka dituntut agar berpikir bagaimana caranya membuat satu investasi dalam lima tahun bisa menjadi sepuluh.
Dia menambahkan, organisasinya siap mendanai segala jenis wirausaha, kecuali bisnis properti. Bahkan ia siap mendanai hingga triliunan rupiah.
“Perusahan kami sudah tiga tahun dan sudah banyak perusahaan yang kami danai,” pungkasnya.
Dilain pihak, Pemerintah Kabupaten Tubaba Bupati Umar Ahmad didampingi Sekertaris Daerah (Sekda) Hi. Herwan sahri menyambut baik hal tersebut. Bupati mengatakan dalam kerja sama tersebut pemkab akan memediasi masyarakat untuk mendapatkan modal dari Maxwin. Modal diberikan setelah syarat dan jenis usaha dinyatakan layak oleh Maxwin.
“Makanya saya tantang masyarakat untuk merancang dan memunculkan ide usaha baru yang layak untuk dikembangkan di kabupaten ini. Modal yang diberikan tidak terbatas dan bebas riba dan hutang,” ujar Bupati. (Jazuli)