METRO – Memasuki awal tahun 2020, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Metro menargetkan kenaikan investasi sektor pariwisata mencapai 20 persen.

Hal itu disampaikan Kapala DPMPTSP Kota Metro Edy Pakar melalui Sekertaris Deny Sanjaya. Ia menilai, peningkatan investasi di sektor pariwisata merupakan peran pemerintah melalui dinas-dinas terkait.

“Untuk investor di sektor pariwisata ini bakal dan harus naik di tahun 2020, minimal mencapai 20 persen. Potensi pengembangan pariwisata yang yang kita tawarkan kepada investor ada di Kecamatan Metro Selatan, Metro Pusat, dan Metro Utara,” beber Deny saat dikonfirmasi wartawan diruang kerjanya, Senin (20/1/2020).

Deny juga menjelaskan bahwa terdapat Tiga wilayah yang berpotensi besar bila dikembangkan oleh investor.

“Dan dari tiga tempat ini yang sangat berpotensi adalah, pertama di Sumbersari, kemudian agro wisata di Landbaw, dan terakhir yang kita kaji di TPAS Karang Rejo. Dan ini yang memerlukan sinergi investasi dengan investor, tidak bisa pemerintah sendiri. Tiga tempat ini yang sangat berpotensi untuk kita dorong,” ujarnya.

Sementara itu, ia juga mengungkapkan bahwa investor disektor pariwisata merupakan investasi terbesar kedua setelah sektor peradangan umum di sepanjang tahun 2019.

“Yang pertama adalah sektor Pedagangan Umum dengan presentasi 65%, kemudian pariwisata 15%, dan sisanya masuk di sektor lain-lain sebesar 20 persen. Contohnya seperti sektor pertanian dan perikanan, industri pengolahan makanan, serta pelayanan dan jasa,” bebernya.

Sementara dari data yang dihimpun media, realisasi investasi tahun 2019 sesuai dengan grafik pertumbuhan investasi di kota Metro telah melebihi target.

Sepanjang 2019 realisasi investasi mencapai Rp115.723.694.597, sedangkan target hanya Rp110.000.000.000.� Dalam
Periode laporan hingga triwulan IV secara persentase mencapai 105,20% atau over target 5,20%. Diharapkan, realisasi investasi akan terus mengalami kenaikan di tahun 2020. (Arby)