METRO – Sebanyak 5.000 orang santri memadati jalanan di pusat Kota Metro. Ribuan santri tersebut melakukan long march dalam rangka hari santri nasional (HSN) ke-4 tahun 2019, Senin (21/10/2019).

Kegiatan dalam balutan karnaval tersebut mengusung tema Tolak Radikalisme di Bumi Nusantara. Ribuan peserta tersebut berjalan kaki mulai dari depan rumah dinas Walikota Metro hingga stadion Tejosari Kota Metro.

Karnaval tersebut dibuka langsung oleh Wakil Walikota Metro Djohan. Terlihat, Djohan berdiri dengan didampingi jajaran pengurus Nahdlatul Ulama (NU), Ansor dan Banser.

Ketua Pimpinan Cabang (PC) NU Kota Metro KH. Ali Qomarudin menyebutkan, ribuan peserta yang mengikuti kegiatan didominasi oleh santri dan pelajar.

“Lebih dari 5.000 peserta yang mengikuti karnaval ini. Didominasi dua sisi, ada para santri pondok pesantren dan anak-anak dari lembaga pendidikan Ma’arif NU di Kota Metro,” terangnya.

Ali juga menyampaikan bahwa karnaval yang dilakukan tersebut merupakan gerakan revolusi jihad.

“Karnaval ini semata utnuk memperingati kegiatan resolusi jihad, dan ini merupakan rasa gembira ria anak-anak kita di hari santri nasional sebagai bentuk pengakuan pemerintah karena santri itu punya peran yang sangat signifikan dalam perjuangan kemerdekaan indonesia,” bebernya.

Sementara itu, menanggapi long march dalam balutan karnaval tersebut, Wakil Wali Kota Metro Djohan menyambut baik dan mendukung demi terciptanya keharmonisan dikalangan masyarakat Lampung khususnya Kota Metro.

“Pemerintah Kota Metro mendukung penuh kegiatan hari santri ini, supaya kita semua bersatu, satu arah dalam membangun Kota Metro, provinsi Lampung dan Indonesia,” tandasnya. (Arby)