TULANGBAWANG BARAT -� Polemik Patung Semar yang sempat viral dan heboh di masyarakat Tulangbawang Barat, termasuk dikalangan adat Megowpak Tulangbawang akhirnya menemui titik terang.
Dalam rapat musyawarah mufakat yang digelar di Sekretariat Federasi Megoupak Tulang Bawang, diputuskan bahwa patung tersebut tak akan dirobohkan. Justru malah akan diperbaiki.
Rapat itu dihadiri oleh Bupati Tulangbawang Barat Umar Ahmad,SP, Ketua Federasi Adat Megou Pak Tulangbawang H.Herman Artha ,S,Icom.MM., Kapolres Tulangbawang Barat, Sarmin anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kabupaten Tubaba, Tokoh adat dari Way Bulan, Tokoh adat Tegamoan, Tokoh adat Gunung Terang, Camat Gunung Terang, serta Kepala Tiyuh Toto Mulyo beserta jajarannya, Rabu (3/6/2020).
Pada kesempatan itu Bupati Tulangbawang Barat Umar Ahmad, SP mengatakan bahqa Patung� Semar yang sudah berdiri� tersebut tidak akan dirusak atau dirobohkan melainkan diperbaiki.
�Kita sepakat hasil rapat federasi Megou Pak, tidak dirobohkan, Sesuai dengan cerita yang ada, di tempat itu Semar datang ke tempat ini kemudian disambut oleh masyarakat adat Megou Pak. Terus kemudian diterima sebagai warga masyarakat adat yang ada di sini. Nah ini akan menjadi simbol dari proses penobatan tiyuh-tiyuh transmigrasi untuk menjadi adat di Megou pak Tulangbawang sesuai dengan wilayah masing-masing,� kata Umar Ahmad.
Lanjutnya, dalam perencanaan penobatan untuk Tiyuh transmigrasi yang mungkin di anggaran tahun 2021 dan penobatan tersebut dianggarkan dari masing-masing-masing Tiyuh yang ada di Bumi Gayo�Ragem Sai Mangi Wawai�.
�Kita susun ceritanya dulu yang dibenerin baru nanti visual menyusul. Tapi untuk anggaran patung, ya karena dia tepat di Toto Mulyo maka Tiyuh itu yang akan dibebani. Ini bukan tidak hanya sekedar bicara Tubaba, tapi ini merupakan keterbukaan masyarakat Lampung untuk menerima. Dan itu yang saya bilang tadi bahwa sebenarnya migrasi itu tidak hanya sekarang terjadi tetapi sebenarnya sudah terjadi puluhan tahun, bahkan ratusan tahun yang lalu,� tukasnya. (Jaz)