METRO – Diduga akibat salah diagnosa, Tuti Wuryaningsih (45), pasien rujukan Rumah Sakit Umum Daerah Ahmad Yani (RSUD AY) Kota Metro, terkatung-katung selama 6 hari di Jakarta.
Dikatakan Tuti, dirinya diagnosa menderita sakit Tumor oleh seorang dokter di RSUD AY setempat dan dirujuk ke Rumah Sakit Dharmais di Jakarta.
“Ada benjolan di bawah dagu saya. Setelah saya periksa ke Rumah Sakit Ahmad Yani, saya didiagnosa medis oleh dokternya menderita penyakit Tumor,” ujarnya pada awak media, Jum’at (22/2/2019).
Namun begitu, Tuti menyayangkan hasil diagnosa media yang divonis dokter rumah sakit setempat kepada dirinya.
“Saya kecewa karena dokter memvonis saya menderita penyakit Tumor melalui telepon antara si dokter dan asisten dokternya. Tidak mengecek dan menganalisia hasil ST Scan nya dulu,” keluhnya.
Tak sampai disitu, dirinya juga menyayangkan hasil diagnosa dan rujukan yang diberikan dari dokter tersebut.
“Saya langsung diberikan surat rujukan ke Rumah Sakit Dhumais di Jakarta,” katanya.
Lantaran penasaran, ia di dampingi suaminya melakukan pemeriksaan di salah satu klinik yang ada di Kota Metro.
“Saya mencari perbandingan, karena penasaran. Dan ini inisiatif saya sendiri untuk memastikan apakah hasil diagnosa nya sama atau tidak. Tapi setelah saya melakukan pemeriksaan pada Dokter Ahli Patologi Anatomi di Dr.dr. Muhartono M. Kes, Sp.PA. Dan hasilnya negatif karena tidak ditemukan sel Malignancy dan Kista Sublinguinal,” ungkapnya.
Namun begitu, dirinya tetap melakukan� rujukan yang disarankan dokter di RSUD AY Kota Metro ke RS Dharmais di Jakarta.
“Pihak rumah sakit Dharmais juga mengatakan diagnosa nya salah dan tidak perlu dirujuk kemari. Karena di Lampung ada rumah sakit yang masih bisa menangani ini,” ujarnya menirukan ucapan salah seorang dokter di RS Dharmais Jakarta.
Namun begitu, dirinya mengaku diberi saran oleh pihak RS Dharmais Jakarta untuk melakukan cek ST Scan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta.
“Selama di Jakarta kami luntang-lantung tidak ada Kejelasan nasib. Saya merasa dirugikan secara moril dan meteril. Karena saat itu kondisi saya sedang drop-dropnya,” keluhnya.
Sayangnya, pihak Rumah Sakit Ahmad Yani Kota Metro belum bisa di konfirmasi terkait masalah tersebut. Yang bersangkutan dan bagian Humas rumah sakit tidak ada di tempat.
“Dokternya tidak ada, karena hari ini ada jadwal medis di Rumah Sakit Lampung Tengah,” ujar Alfian, perawat Kemoterapi diruang Bedah Onkologi RSUD AY kepada awak media, Jum’at (22/2/2019). (Arby)