PESAWARAN – Sekertaris Komisi lV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Aria Guna meminta Pemerintah Kabupaten Pesawaran agar bisa melakukan skala prioritas dalam pembangunan sehingga tidak ada lagi pembangunan setengah-setengah di Pesawaran.

“Saya sangat menghargai keinginan pemerintah dalam perataan pembangunan. Tapi kalau dibuat nggak bisa dipakai, jadi masalah baru. Apalagi pembangunan setengah-setengah buat akses putus, itu yang repot,” kata Aria Guna saat meninjau lokasi jembatan darurat yang hanyut di Desa Kebagusan Dusun Waylayab ll pasca hujan kemarin.

Aria juga meminta pembangunan jembatan tersebut dapat dipercepat karena menggangu aktivitas masyarakat.

“Harapan saya di APBD-P 2020 ada proges jembatan Waylayab ll ini, karena skala kebutuhan di desa saya,” harapnya.

Sementara Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga Pesawaran Davit Oktoriandi mengatakan, pembangunan jembatan yang sudah dilaksanakan di Desa Kebagusan tersebut sesuai anggaran yang disetujui antara eksekutif dan legislatif.

“Dinas PUPR hanya melaksanakan apa yang telah dianggarkan di DPA,” terangnya, Kamis (9/3/20).

Davit berharap kepala desa segera mengusulkan ke Pemda atau dinas terkait soal jembatan tersebut.

“Untuk kerusakan jembatan sementara itu, pemerintah desa segera cepat buat usulan ke pemda untuk penanganan/ antisipasi sementara,” jelasnya

Kades setempat, Tohir berharap pembangunan jembatan abudemen dan alternatif bisa dipercepat.

“Saya berharap segera dipercepat pembangunan jembatan alternatif tersebut. Sesuai dengan desakan masyarakat terhadap aparat desa,” singkatnya

Sebelumnya diberitakan, Hujan lebat berapa hari lalu di Pesawaran mengakibatkan jembatan pohon kelapa penyambung dua dusun di Desa Kebagusan Kecamatan Gedongtataan Pesawaran terputus.

Jembatan darurat itu sendiri dibuat karena adanya kerjaan proyek pembuatan jembatan oleh Dinas PUPR tahun 2019 senilai Rp 448 juta yang sampai kini belum juga rampung. Bahkan terancam gagal diselesaikan pada tahun 2020 ini.

Karena jembatan darurat terputus, 70 anak tidak bisa jalani rutinitas belajar ngaji. Siswa berangkat sekolah butuh waktu lama, aktifitas ibadah kemasjid keganggu dan warga juga sulit mengangkut hasil bumi.

�Hanyutnya jembatan darurat yang dibuat oleh warga untuk penyambung Dusun Waylayab ll dan Dusun Sidototo pada waktu hujan kemarin malem. Jadi sekarang warga sulit untuk jalani aktifitas dan 70 anak yang menimba ilmu agama diliburkan karena akses jalan yang dibuat oleh pemerintah gagal selesai pada tahun ini. Seharusnya jangan dulu dibangun kalau harus diselesaikan bertahun-tahun warga menunggu,� kata Tokoh masyarakat dan juga sebagai guru ngaji di Dusun Waylayab ll Desa Kebagusan, Hairudin (68), Rabu (18/3/20). (Don)