PESAWARAN – Seorang balita usia 7 bulan, Nadine Fitrah Syarifah menderita katarak, gangguan pendengaran dan bocor jantung akibat terdampak Rubella.
Orangtuanya, Ridwan (34) dan Mariana (36) warga Desa Kebagusan Kecamatan Gedongtataan Kabupaten Pesawaran� berharap dapat bantuan.
Menurut Ridwan, putri keduanya ini sejak memang sudah mengalami masalah kesehatan pada tubuhnya sejak kelahiran. “Pertama kali lahir secara Caesar, memang harus mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Pringsewu selama satu minggu, karena ada gangguan pada matanya seperti katarak,” ungkapnya, Selasa (28/8).
“Kami memang merasa curiga. Sebab pertumbuhan anak saya ini bukannya naik malah mengalami penurunan, makanya kami datang ke dokter spesialis untuk memeriksakan kondisi anak saya, hingga akhirnya diputuskan untuk dilakukan operasi terhadap matanya,” ujarnya.
Tapi, saat akan dioperasi,� dokter mengatakan Nadine tidak bisa dioperasi karena ada gangguan juga pada jantungnya, sehingga harus di rujuk ke Rumah Sakit Jantung Harapan Kita di Jakarta.
Pria yang kesehariannya berprofesi sebagai buruh pabrik itu merasa bingung umenangani hal itu. “Saya bingung mas, harus bagaimana, apalagi kalau harus ke Jakarta. Saya tidak tahu nanti disana mau nginap dimana dan harus seperti apa,” keluhnya.
Menurut medis, ada dugaan Nadine terdampak Rubella yang pernah dialami oleh istrinya saat masa kehamilan. “Memang ada dugaan kesitu, karena pada saat istri saya hamil dua bulan, istri saya kena campak, dan itu mungkin kata dokter penyebab penyakit anak saya ini,” jelasnya.
Sementara Kepala UPT Puskesmas Bernung Ida Farida membenarkan bahwa, ada salah satu balita yang disinyalir suspect syndrom Rubella.
“Oh, iya, ada balita nama Nadine itu yang disinyalir suspect syndrom Rubella, karena dari catatan klinis si ibu, pernah terkena campak pada saat mengalami kehamilan pada semester awal kelahiran,” paparnya.
Kata Ida, sejauh ini medis� telah melakukan pemeriksaan dan pemantauan terhadap balita tersebut. “Tim dari kami seperti Bidan Desa dan Perawat Home Care juga sudah melakukan pemeriksaan dan pemantauan terhadap kondisi kesehatan balita itu, makanya kita sarankan untuk dilakukan rujukan ke Rumah Sakit untuk penanganan,” jelasnya.
Ia berharap kasus ini menjadi salah satu contoh alasan kuat agar masyarakat mau ikut kedalam Program Nasional Imunisasi Measles Rubella (MR).
“Memang rubella itu merupakan virus yang dapat menyerang siapa saja. Apalagi pada saat daya tahan tubuh menurun, dan yang paling berbahaya adalah menyerang saat seorang ibu mengalami kehamilan, karena bisa berdampak pada kondisi bayi saat lahir nanti,” terangnya.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pesawaran Harun Tri Joko mengaku siap akan membantu balita tersebut.
“Tadi memang orang tua korban sudah datang ke Dinas Kesehatan. Tentunya kami akan bantu, kita akan koordinasi dengan LSM atau yayasan yang biasa membantu masyarakat seperti masalah ini,” akunya.
“Nanti untuk keluarga pasien akan dibantu oleh yayasan itu mengenai rumah singgahnya pada saat pasien berada di RS Harapan Kita. Jadi tidak usah bingung untuk menginapnya,” tukasnya.
Sementara untuk pembiayaan pengobatan bisa menggunakan BPJS ataupun bantuan dari Pemda Pesawaran.
“Kalau biaya dirumah sakitnya kan bisa di cover oleh BPJS, sedangkan untuk biaya akomodasinya biaya perjalan ambulan misalnya bisa kita bantu. Karena kita kan memang ada program bantuan pendampingan untuk pasien yang mengalami penyakit spesifik, seperti ini,” pungkasnya. (don)