BANDAR LAMPUNG – Wakil Wali Kota Bandarlampung, Yusuf Khohar menilai pembangunan flyover di Jalan Citditiro tidak efektif.
“Di Jalan Cik Ditiro memang terjadi kemacetan, tetapi hanya di jam-jam tertentu. Kalau pembangunan apa saja pasti saya dukung, tetapi jika Wali Kota Herman HN hendak membangun flyover di sana tak efektif,” ucap Yusuf Kohar.
Oleh sebab itu dia mengkhawatirkan dampak pembangunan tersebut dapat mematikan perekonomian warga sekitar yang mengandalkan perekonomian di tempat tersebut.
“Kalau saya yang membangun, saya lebih mengedepankan kesejahteraan dari pembangunan. Namun beda saya beda Walikota. Sebab Walikota Bandar Lampung lebih mengedepankan pembangunan namum tidak memikirkan dampak dari pembangunan itu,” pungkasnya.
Terpisah, Ketua Fraksi Golkar di DPRD Kota Bandar Lampung, Yuhadi, mendukung pemerintah kota (Pemkot) untuk tidak bergeming pada upaya Pemprov Lampung yang terkesan menghalangi kelanjutan proyek pembangunan flyover di depan Mall Bumi Kedaton, ruas Jalan ZA Pagar Alam dan Jalan Teuku Umar.
Menurut Yuhadi, proyek flyover merupakan program yang bagus dan diyakini akan menjadi solusi mengurai kemacetan lalu lintas akibat volume kendaraan yang bertambah banyak di kota berjuluk Tapis Berseri ini.
“Jika tak ada perubahan, maka dua atau tiga tahun mendatang, akan jadi kemacetan yang luar biasa. Flyover ini bisa menjadi solusi,” katanya. “Harus dipikirkan juga berapa banyak kerugian dari pengembang bila pekerjaan ini diberhentikan secara sepihak,” tambahnya.
Yuhadi mengakui pekerjaan flyover ini sedikit banyak mengganggu kelancaran sehingga membuat kemacetan lalu lintas. “Itu konsekuensi logis dari sebuah pembangunan. Tapi (ini) kan sifatnya hanya sementara. Setelah (flyover) selesai, maka masyarakat akan merasakan manfaatnya yang besar,” katanya lagi.
Terpisah, Walikota Herman HN menegaskan lagi bahwa pekerjaan flyover merupakan bagian dari nawacita pembangunan yang digalakkan Presiden Joko Widodo.
“Semua membangun, mulai dari kota hingga desa. Saya yakin Presiden akan mendukung sepanjang ini memberi manfaat yang besar pada masyarakat banyak,” katanya.
Sebelumnya, Gubernur Lampung Ridho Ficardo memberikan komentar miring pada ‘kekerasan hati’ Pemkot Bandar Lampung meneruskan proyek bernilai puluhan miliar tersebut. Menurut dia, ketimbang melanjutkan proyek yang belum mendapat restu dari Pemerintah Pusat, Pemkot sebaiknya mengerjakan proyek Pasar SMEP yang mangkrak hingga bertahun-tahun. (ilo)