BANDAR LAMPUNG – Warga di seputar Hotel Grand Mercure, Bandar Lampung mengeluhkan kebisingan dan hawa panas akibat blower exhaust fan yang mengarah ke pemukiman. Mirisnya, meski sudah dilaporkan, namun pihak manajemen hotel terkesan tidak serius menanggapi keluhan tersebut.
Suhandi, salah satu warga, mengatakan, kebisingan dan hawa panas paling terasa di Gang Kenari, Pelita, Bandar Lampung. Sebab, lokasi blower dan cerobongnya tepat mengarah ke pemukiman.
Dia mengatakan, ada dua blower dan ditambah empat cerobong asap mesin diesel mengarah ke pemukiman warga. Posisi blower yang hanya lebih tinggi sedikit dari tinggi atap rumah membuat bising dan panas yang ekstrem. Apalagi ketika blower tersebut aktif, debu hitam keluar mengganggu pernapasan.
�Ini sudah lama. Kalau lagi panas-panasnya, bisa jadi berasa 40-an derajat celsius, panas sekali lah pokoknya. Malam pun panas, apalagi siang,” katanya.
�Kami sudah sering sampaikan (ke pihak manajemen). Sudah sangat sering. Bahkan saya sampai lupa sudah berapa kali melapor, sangking seringnya,� katanya.
Kata Suhandi, perbaikan yang dilakukan GrandMercure sejauh ini bukan solusi. Sebab yang dilakukan hotel hanya menambah aksesoris seperti tutup cerobong dan lainnya yang nyaris tak berfungsi mengurangi kebisingan.
Warga berharap blower dan cerobong asap diesel segera dipindah lokasinya. Hal itu agar panas, berisik dan debu yang selama ini dirasakan tidak terjadi lagi.
Terpisah, Lurah Pelita Bandar Lampung Wafdi Kurnia membenarkan keluhan tersebut.
“Benar, dan memang saat kita lihat langsung, beneran panas hawa di sekitar sana,” kata dia.(tribun)