JAKARTA – Sebanyak 780 jiwa meninggal dunia dan 564 jiwa dinyatakan hilang pada penanganan darurat banjir dan longsor di Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Aceh.

Penambahan jumlah korban jiwa dan orang hilang tersebut didapat dari situs Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Bencana (Pusdatin BNPB), dilihat Kamis (4/12/2025), pukul 06.00 WIB.

Berikut rincian korban meninggal dunia dan hilang.

Aceh: 277 jiwa meninggal dan 193 jiwa hilang

Sumatera Barat: 204 jiwa meninggal dan 212 jiwa hilang

Sumatera Utara:
299 jiwa meninggal dan 159 jiwa hilang

Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengatakan,
pasca bencana, beberapa penyakit seperti diare dan leptospirosis dapat meningkat.

Leptospirosis merupakan infeksi bakteri yang dapat masuk melalui luka atau air tercemar. Gejala yang dapat ditimbulkan berupa nyeri otot, demam, hingga gangguan organ.

“Ini yang paling penting karena kejadian pasca bencana itu berkaitan dengan penyakit-penyakit seperti diare, demam, batuk pilek, ada leptospirosis, akibat kejadian banjir,” ungkap Wamenkes.

“Ini kita terus mitigasi. Kita juga melakukan evaluasi pada mereka-mereka yang mempunyai risiko tinggi. Misalnya lansia, ibu hamil, orang yang mengalami cuci darah, orang yang pakai insulin. Ini juga terus kita evaluasi,” tandas Dante. (dtc)