LAMPUNG – Badan Gizi Nasional (BGN) akan memberi insentif khusus sebesar Rp100 ribu per hari kepada guru penanggung jawab program MBG
Insentif ini akan dicairkan selama 10 hari sekali.
Wakil kepala BGN Nanik S. Dayang mengatakan, insentif adalah bentuk apresiasi atas tambahan tugas dan tanggung jawab melaksanakan program ini di sekolah.
Setiap sekolah wajib menunjuk 1 hingga 3 guru penanggung jawab distribusi MBG. Penunjukan dilakukan oleh kepala sekolah
BGN meminta penunjukkan diprioritaskan kepada guru bantu dan honorer dan menggunakan sistem rotasi harian agar pelaksanaan lebih merata.
Dana insentif bersumber dari biaya operasional Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) sekolah terkait.
Seluruh SPPG diminta melaksanakan dan mengawasi pemberian insentif kepada setiap guru yang telah ditunjuk.
Menurut Nanik, pemberian insentif ini bukan sekadar kompensasi finansial, melainkan bentuk pengakuan atas dedikasi dan kontribusi guru dalam mendukung keberhasilan program.
Sementara kabar insentif ini membuat reaksi beragam dari guru. Ada yang senang tapi juga muncul rasa was-was.
Selain harus mencicip makanan yang belum tentu sehat, guru juga tak yakin insentif akan diterima utuh.
“Paling juga dipotong atasan,” kata seorang guru yang tak mau menyebutkan namanya.
Menurut informasi, sekolah harus bertanggungjawab penuh pada pelaksanaan program. Salah satunya mengganti kelengkapan alat makan jika hilang
Selain itu, guru juga rasa mencicip.makanan sebelum dibagikan kepada siswa. Sementara dalam beberapa pekan ini muncul banyak kasus keracunan usai menyantap MBG di sejumlah daerah, termasuk Lampung.