LAMPUNG – Dua hari.menjalani penggodokan di markas Marinir diharapkan meningkatkan fisik dan semangat bertanding pada seluruh atlet yang berangkat ke PON Kudus 2025.
“Upaya itu diharapkan mendorong mental atlet akan lebih kuat dan visi perjuangan yang tidak mengenal menyerah juga tidak takut berhadapan dengan lawan manapun pada diri atlet Lampung,” kata Ketua KONI Lampung, Taufik Hidayat.
Taufik mengatakan bahwa ini merupakan bagian dari sinergi untuk prestasi yang menjadi tagline KONI provinsi Lampung saat ini.
“Ya, walaupun singkat, kita melihat output yang kita peroleh sudah sesuai harapan. Umumnya mereka mengikuti dengan antusias dan gembira. Harapannya mereka termotivasi untuk memberikan prestasi terbaik dan lebih terdorong dan termotivasi untuk terus berlatih, dan pada akhirnya mencapai prestasi tertinggi di PON Beladiri nanti,” katanya.
Taufik juga mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Komandan Brigif beserta seluruh jajaran Batalyon Brigif Piabung, yang telah memberikan dukungan penuh berupa tempat, fasilitas, dan tenaga pelatih selama kegiatan ini berlangsung.
“Pelatihan yang telah kita laksanakan ini merupakan bagian penting dari pembinaan mental dan fisik atlet. Kita semua menyadari bahwa kemampuan teknis dan fisik saja tidak cukup. Diperlukan pula ketahanan mental, kedisiplinan tinggi, serta semangat juang yang kuat untuk bisa tampil maksimal di ajang PON yang sangat kompetitif ini.” katanya.
Motivasi dan semangat bertanding, lanjut Taufik, adalah modal utama dalam menghadapi persaingan di tingkat nasional. Tanpa semangat, sehebat apapun teknik yang dimiliki, tak akan membawa hasil yang maksimal.
“Dukungan dari Batalyon Brigif tidak hanya membantu secara teknis, tetapi juga menanamkan nilai-nilai kedisiplinan, semangat tempur, serta ketangguhan mental yang sangat dibutuhkan oleh para atlet beladiri kita,” tambahnya.
Kepada seluruh atlet Taufik menegaskan bahwa setelah keluar dari “kawah chandradimuka” ini, seluruh atlet tugas terberatnya ke Kudus adalah membawa nama besar Lampung.
“Bertandinglah dengan semangat ksatria, menjunjung tinggi sportivitas, dan jangan pernah takut menghadapi siapapun. Ingatlah, kalian tidak berjuang sendirian. Seluruh rakyat Lampung berdiri di belakang kalian,” ungkapnya.
Taufik menegaskan kembali bahwa tugas atlet tidak ringan, namun sangat mulia. Bertanding dengan penuh semangat, junjung tinggi sportivitas, dan jangan pernah takut menghadapi lawan.
“Kalian adalah duta kehormatan Lampung. Keberhasilan dalam PON bukan hanya tentang medali, tapi juga tentang menunjukkan karakter, semangat, dan perjuangan. Namun tentu saja, kita semua berharap kalian pulang membawa prestasi, membawa kebanggaan bagi Lampung tercinta,” katanya.
Sementara itu seorang atlet Kempo, Anggino, mengatakan bahwa manfaat dari pendadaran dua hari ini sangat besar.
“Kami merasakan hal yang bagus dalam peningkatan kepercayaan diri dan disiplin. Kami sangat berterima kasih kepada KONI Lampung menggelar acara ini tepat. Meskipun secara waktu penyelenggaraan terlalu mepet. Namun ini cukup memberikan bekal kepercayaan diri, keberanian dan mental serta disiplin atlet,” katanya.
Anggino mengatakan bahwa kedepan untuk acara seperti ini agar tidak terlalu mepet dengan hari keberangkatan dan dengan durasi yang lebih panjang.
“Ya memang kami maklum karena kepengurusan KONI Lampung saat ini kan memang baru dan PON Beladiri juga terkesan mendadak. Namun saran kami kedepan bisa direncanakan lebih lama dengan teori dan praktek. Meskipun demikian, materi yang diberikan para prajurit sangat bagus dan berkesan pada diri kami,” tambah atlet Kempo pada nomor Embu Solo putra dan Randori diatas 75 Kg itu. (tim)