BANDAR LAMPUNG – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung (FMIPA Unila) sukses menggelar kegiatan Seminar Internasional Persiapan Mobilitas Mahasiswa (International Seminar for Student Mobility Preparation). Acara ini berlangsung di Ruang Seminar Lantai 3 UPT Perpustakaan Unila, Rabu (28/5/2015).
Kegiatan ini mengambil tema “Navigating the World: Strategy for Success in Student Mobility Programs” yang diikuti oleh 72 orang perwakilan mahasiswa dari semua fakultas di Unila.
Seminar ini dihadiri oleh Wakil Dekan III FMIPA Unila Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Unila Dr. Junaidi, S.Si., M.Sc. mewakili Dekan FMIPA Unila, Pembina BEM FMIPA Unila Diky Hidayat, S.Si., M.Sc., dosen, staf akademik, dan Ketua Ormawa di lingkungan FMIPA Unila.
Dalam sambutannya sekaligus membuka seminar, Wakil Dekan III FMIPA Unila menyampaikan bahwa di era globalisasi ini, pengalaman internasional bukan lagi pilihan, melainkan keharusan. Program mobilitas mahasiswa tidak hanya memberikan pengayaan akademis, tetapi juga paparan yang berharga terhadap berbagai budaya, ide, dan jaringan global.
“Dengan tema seminar ‘Menjelajahi Dunia: Strategi untuk Sukses dalam Program Mobilitas Mahasiswa,’ sangat mencerminkan semangat inovasi, kemampuan beradaptasi, dan keterbukaan yang harus kita anut,” ujarnya.
Wakil Dekan III berharap seminar ini dapat menginspirasi para mahasiswa kami untuk melangkah melampaui batas, menjelajahi peluang di luar negeri, dan membawa pulang wawasan yang tidak hanya berkontribusi pada pertumbuhan pribadi mereka tetapi juga pada kemajuan komunitas akademis kami.
Ia mengucapkan terima kasih kepada panitia penyelenggara, lembaga mitra kami, dan semua peserta yang telah menyelenggarakan acara ini. Semoga seminar ini menjadi langkah yang berarti menuju kolaborasi internasional yang lebih kuat dan pemberdayaan mahasiswa.
M. Aqwam Nugraha selaku Ketua BEM FMIPA Unila berharap seminar ini dapat memberikan wawasan mengenai pentingnya memahami budaya dalam mendukung kemampuan berbahasa serta menekankan bahwa belajar bahasa, khususnya bahasa inggris karena merupakan hal terpenting di era sekarang ini.
Pemateri Mr. Eric Lee Campbell selaku Native Speaker (penutur asli) menerangkan mengenai hubungan erat antara bahasa dan budaya dengan memperkenalkan perbedaan antara budaya iklim panas dan budaya iklim dingin.
Ia juga menekankan bahwa dengan strategi yang tepat, mahasiswa dapat memaksimalkan peluang untuk belajar, beradaptasi, dan berkembang di luar negeri.
Setelah pemaparan pemateri pertama selesai, ada sesi diskusi yang dilakukan dengan tujuh native speaker yang mana setiap native speaker diberikan satu LO (Liaison Officer) sebagai pendampingnya. Diskusi ini juga dibagi menjadi beberapa kelompok yang nantinya setiap native speaker mendapatkan masing-masing satu kelompok sehingga mendapatkan pengalaman dalam berbicara dan diskusi dengan native.
Pemateri Daffa Banoe Nugraha mahasiswa Unila yang pernah mengikuti IISMA Awardee 2024 di Universitas Hanyang Korea Selatan menjelaskan mengenai pentingnya memahami budaya lintas negara dan juga memberikan motivasi kepada para mahasiwa yang ingin mengikuti pertukaran pelajar (student mobility).
Daffa membagikan pengalamannya terkait tantangan dan keindahan hidup di negara lain, menyoroti pentingnya empati dan keterbukaan
dalam menghadapi keberagaman budaya.
Ia juga membagikan tips berharga untuk mendaftar IISMA (International Student Mobility Awards), mulai dari cara menyusun esai motivasi yang kuat, memilih universitas tujuan yang sesuai, hingga mempersiapkan wawancara dengan percaya diri. Salah satu poin utama yang ditekankan adalah pentingnya memahami visi dan misi program IISMA serta menunjukkan komitmen untuk membawa dampak positif setelah kembali ke Indonesia.
Diskusi di seminar ini disampaikan dengan menggunakan bahasa yang mudah dipahami dan berbagai cerita menarik, seperti cara membangun komunikasi yang efektif dengan teman internasional hingga menyesuaikan diri dengan kebiasaan lokal. Setelah itu dilakukan sesi tanya jawab yang diikuti secara antusias oleh para mahasiswa.
Dengan adanya seminar ini, diharapkan semakin banyak mahasiswa yang termotivasi untuk mengeksplorasi dunia sekaligus membawa nama baik Indonesia di kancah internasional.
(Iman Prihartono)