LAMPUNG — Pelukis Dana E Rachmat alias Kang Dana (KD) memposting poster pameran lukisan pada tahun 1994 di Whatsapp Grup (WAG) Apresiasi Seni dan Budaya. Banyak yang terkejut, KD masih menyimpan posternya.

Pada masa itu, pameran lukisan tersebut paling reprensentatif. Bagaimana tidak, saat tak pernah ada kegiatan semacam itu di Lampung, muncul pameran lukisan di lantai satu pasar swalayan terkeren pada masa itu: Lampung Plaza Artomoro.

Bambang SBY yang menggagas pameran tersebut. Bisa dikatakan, wawasannya bergaul dengan para seniman Pasar Seni Ancol, Jakarta, menginspirasinya berbuat pameran lukisan bergengsi di Kota Bandarlampung, Provinsi Lampung.

Waktu itu, kata Bambang SBY, sudah ada Dewan Kesenian Lampung (DKL) yang baru lahir tak ada anggaran. Dia terus mengendapkan mimpinya selama dua tahun yang berawal dari semangat keinginan pameran tunggal di tempat bergengsi.

Bambang SBY berusaha sendirian mencari sponsor dengan membuka hubungan dengan pihak swasta sampai akhirnya berkenalan dengan GM Toko Buku Gunung Agung di Tanjungkarang Plaza Artomoro, tempatnya membeli alat lukis.

“Alhamdulillah, sang GM mengapresiasi dan mendukung mimpi saya pameran lukisan tunggal di Tanjungkarang Plaza Artomoro, Jl. Kartini, jantung Kota Bandarlampung,” katanya kepada Poskota Lampung, Sabtu (29/10/2022).

Namun, selama proses mewujudkan mimpi pameran tunggal, dia teringat kawan-kawan seniman lainnya. Bambang akhirnya memutuskan mengajak mereka ikut pameran serta menjadikan pameran tersebut kegiatan pertama DKL. Bambang SBY mengubur mimpinya pameran tunggal.

Dia mengajak ikut pameran yang digelar tanggal 16-22 Januari 1994 temannya Igun Gunarno dari ISI yang karya patungnya masih ada hingga kini, yakni patung gajah main bola di Tugu Adipura, Kota Bandarlampung.

Bambang SBY juga mengajak Padhik jurusan Kriya, Darto muridnya maestro Dullah, Santo pelukis billboard, Junaidi KA pelukis satu-satunya orang Lampung yang melukis otodidak, dan Dana E Rachmat seniman/wartawan SKH Lampung Post .

Terwujudlah, Pameran Lukisan dan Patung “Tujuh Nuansa Pelukis Lampung DKL”. Pameran karya seni dari tujuh seniman Lampung, yakni Bambang SBY, Dana E Rachmat, Djunaidi, Darto, Igoen Gunarto, Padhik, dan Sutanto.

Ternyata, pameran lukisannya sukses, banyak yang memberikan apresiasi terhadap pameran lukisan dari masyarakat dan pengusaha.

Bisa dikatakan, Bambang SBY adalah pendobrak pelukis Lampung Keluar kandang, pameran di pusat keramaian, plaza terkeren pada masanya hanya modal tekad dan nekat. Sehat selalu dan terus berkarya Mas Bambang. [Hbm)