BANDARLAMPUNG, – Tokoh Lampung, M. Alzier Dianis Thabranie mengkritik kebijakan Gubernur Lampung Arinal Djunaidi menyetop pembangunan teropong bintang di Register 19, Taman Hutan Rakyat (Tahura) Wan Abdul Rachman, Kabupaten Pesawaran.
Dengan gaya khasnya, Alzier menilai Arinal terlalu mengedepankan egonya dalam membuat keputusan tersebut.
“Dulu Sekda Lampung zaman RF (Ridho Ficardo) itu siapa ya…??!!! Bappeda nya siapa ya…??!!! GUBERNURNYA SIAPA…??!!! BERARTI SALAH PERENCANAAN/ANALISIS NYA..!!!,” sindir Alzier
Semestinya, kata Alzier, Gubernur Lampung bisa berpikir realitis dan tidak mengedepankan ego saat menyetop pembangunan yang digadang-gadang terbesar se-Asia dan bakal menggantikan Observatorium Bosscha ini.
“Konteks teropong bintang ini jangan hanya dari ruang “sentimentil” berfikirnya,” katanya.
Di lain sisi, Alzier juga meminta aparatur hukum, seperti Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI, Kejagung dan Kejati untuk menyelidiki permasalahan yang diduga telah merugikan negara sebesar Rp 77 miliar.
“SAYA MINTA KPK/KEJAGUNG/KEJATI Lampung PROSES CEPAT, INI MERUGIKAN UANG NEGARA SEBANYAK :77 MILYAR. LUAR BIASA INI, SEKARANG DI SeTOP, DAN HARAM KATA GUBERNUR ARINAL JUNAIDI PENGUASA LAMPUNG SEKARANG INI..!!!,”tegas Alzier. (Podium)