PESAWARAN – Salah satu tokoh masyarakat di Pesawaran, Mualim Taher mengkritisi baleho isteri Bupati Nanda Indira yang terpasang berslogan progam pemerintah. Jumlahnya banyak, tersebar di 11 kecamatan.

Menurut Mualim, semestinya sejak ditetapkan sebagai calon bupati dan mendapatkan nomor urut, semua baleho yang terpasang dengan progam pemerintah Kabupaten Pesawaran segera diturunkan.

“Sudah jelas Nanda Indira sebagai Cakada Bupati yang berpasangan dengan Antonius, koq masih terpasang baleho-baleho wajah Nanda dengan berslogan progam pemerintah. Apa karena dia istri bupati (Dendi) sehingga tidak diturunkan baleho itu. Ini jelas tahun politik dan sudah masuk masa kampanye pasangan calon Bupati,” ungkap Mualim Taher, Rabu (2/10/24).

Mualim Taher yang merupakan salah satu pendiri Kabupeten Pesawaran, menilai bahwa apa saja fasilitas negara untuk kepentingan salah satu calon bupati itu diduga sudah menyalahi aturan.

Ia berharap pihak penyelengara bisa bersikap tegas dalam peraturan yang sudah ditetapkan.

“Kita lihat, apakah Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan Pol PP yang notabenenya penegak Perda berani dalammenurunkan baleho- baleho yang terpasang di desa dan kecamatan ,” tegasnya

Sementara, salah satu staf Bawaslu setempat Dedi yang menerima informasi terkait tentang laporan APS salah satu calon Bupati yang ada di 11 Kecamatan mengatakan, bahwa pihaknya akan menyampaikan informasi ini pada Komisioner Bawaslu.

Di tempat lain, Kasat Pol PP Aseva Bakhtiar mengatakan, adanya laporan dari tokoh masyarakat terkait Baleho atau APS salah calon Bupati yang sampai saat ini belum juga di turunkan pihaknya akan berkoordinasi kepada Bawaslu setempat.

“Secepatnya kita akan berkoordinasi dengan pihak Bawaslu. Terkait, adanya APS salah satu calon Bupati yang masih terpasang di 11 Kecamatan, hal ini agar tidak terjadi pelanggaran Pemilukada ini,” ucapnya sekaligus mengharapkan agar pilkada ini berjalan kondusif. (Tim)