KOTA AGUNG – Hari pertama� pembukaan pendaftaran bagi calon bupati dan wakil Bupati Tanggamus periode 2018-2023, belum ada calon atau utusan calon yang mendatangi kantor KPU Tanggamus, Rabu (8/1).
Sementara kantor KPU tampak dipadati aparat keamanan dari kepolisian dan satuan Polisi Pamong Praja (Sat Pol PP).
Divisi Teknis KPU Tanggamus, Angga Lazuardy,� mengatakan, pada hari pertama pendaftaran ini belum ada konfirmasi jika akan ada calon yang mendaftar. Justru ada beberapa calon yang menyatakan akan melakukan pendaftaran ke kantor pada Rabu (10/1) besok. Sedangkan untuk waktunya belum dapat dipastikan karena pada hari terakhir pendaftaran akan dibuka sampai pukul 24.00 WIB.
“Pada hari ini belum ada calon yang mendaftarkan diri ke KPU. Hanya sudah ada calon yang memastikan untuk mendaftar ke KPU,” katanya.
Berdasarkan jadwal yang telah ditetapkan KPU Tanggamus, masa pendaftaran akan berlangsung selama 3 hari. Dimulai hari Senin (8/1/2018) dari pukul 08.00 – 16.00 WIB, Selasa (9/1) pukul 08.00 – 16.00 WIB, Rabu (10/1) pukul 08.00 – 24.00 WIB.
Salah satu bakal calon bupati Tanggamus Samsul Hadi saat dikonfirmasi membenarkan bahwa akan melakukan pendaftaran pada hari terakhir yakni Rabu (10/1). “Rencananya nanti kami akan mendaftar pada hari Rabu di kantor KPU,” katanya.
Di Tanggamus, hanya ada dua pasangan calon (Paslon) yang digadang-gadang akan bertarung dalam Pilkada Tanggamus, yakni pasangan Samsul-Nuzul dan Dewi-Syafii.
Kedua Paslon siap menyatakan siap mengikuti ajang pemilihan sesuai dengan aturan yang berlaku. Kedua pasangan calon ini berkomitmen siap didiskualifikasi bila pada saat proses pencalonan ditemukan politik uang.
Saat dikonfirmasi, Dewi Handajani mengaku selalu memberikan arahan kepada timnya untuk melaksanakan politik yang santun. Dalam hal ini tidak menyudutkan atau menjelek-jelekan calon lain dari kelemahannya. Terlebih lagi dalam urusan sentimen kepada calon lain atas golongan, suku dan kepercayaan atau SARA.
“Kami akan berupaya memberikan edukasi kepada masyarakat tentang berpolitik yang baik serta kebijakan dalam berdemokrasi,” katanya, Senin (8/1/2018).
Bahkan, dirinya tidak mengangap bahwa calon lainnya sebagai lawan politik, sebaliknya merupakan rekan seperjuangan dalam memperjuangkan kemajuan bagi Kabupaten Tanggamus.
Sementara Samsul Hadi mengatakan, bahwa pada setiap kesempatan dirinya selalu mengingatkan jangan sampai pesta rakyat ini justru memecah belah masyarakat. “Pada setiap kesempatan hal ini selalu saya sampaikan bahwa kita harus mencerdaskan masyarakat dalam berpolitik, baik secara rasionalitas maupun segi lainnya,” katanya.
Samsul Hadi menyatakan akan mematuhi aturan yang berlaku dalam proses pemilihan kedepan. Sebagai calon pemimpin sudah sepatutnya memberikan contoh yang baik kepada warganya. Apabila sebagai calon pemimpin saja telah menunjukan contoh yang buruk bagaimana hendak memajukan daerahnya.
“Saya ingin berbuat yang terbaik, justru ingin membenahi cara berpolitik yang kurang baik. Bila dalam pencalonan saja sudah memberikan contoh buruk, tentu kedepannya juga tidak akan bagus,” ujarnya. (lpc)