BANDAR LAMPUNG � Ridho Ficardo dan Arinal Djunaidi kembali terlihat duduk bareng. Tentu saja bukan sebagai Gubernur dan Sekda, namun sebagai dua saingan yang sama-sama berambisi memperebutkan kursi BE 1.

Calon Gubernur (Cagub) Lampung nomor urut 1 dan nomor urut 3 ini kembali duduk bareng untuk membahas pembangunan di Provinsi Lampung dalam seminar dan penyampaian rekomendasi strategi pembangunan Lampung untuk kepemimpinan 2019-2024 yang digelar Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Lampung di Aula M Pascasarjana Universitas Bandar Lampung (UBL) Jalan ZA Pagar Alam No 89 Labuhan Ratu, Bandar Lampung, kemarin (28/3).

Arinal Djunaidi datang terlebih dahulu pukul 08.00 WIB kemudian disusul oleh M Ridho Ficardo pada pukul 10.30 WIB bersama rombongan timnya. Sejatinya, dua pesaing lainnya juga diundang hadir. Namun pasangan Herman HN � Sutono dan Mustafa-Ahmad Jajuli tidak datang.

Ketua ICMI Orwil Lampung M. Yusuf Barusman mengatakan kegiatan membahas tema Strategi Pembangunan Lampung untuk Kepemimpinan 2019-2024. �Tema ini di ambil dari hasil emam kali FGD (Forum Group Discussion) yang beberapa kali kami lakukan terkait masalah di Lampung,� katanya, Rabu (28/3).

Yusuf Barusman, mengatakan pihaknya ingin memberikan partisipasi dan tanggungjawab dari pihak cendikiawan untuk berperan dalam sumbangsih pemikiran mengenai konstelasi demokrasi.

“Kita berkontribusi sesuai pemikiran berupa edukasi kepada masyarakat, sehingga kepemimpinan yang terpilih menjadi pemimpin yang berintelektual,” katanya.

Yusuf mempertyegas rekomendasi yang disampaikan kepada para calon gubernur (cagub) merupakan salah satu bentuk partisipasi publik. Organisasi itu menegaskan bahwa tidak ada tendensi apapun terhadap para kontestan Pilgub Lampung.

�Apa yang kami sampaikan adalah sintesis atau benang merah dari semua focus grup discussion (FGD) yang kami lakukan di berbagai bidang. Sama sekali tak ada tendensi untuk menyinggung atau merendahkan salah satu calon. Juga tak ada satupun tendensi untuk mengangkat salah satu calon,� katanya.

Rektor UBL itu mengatakan, para cendekiawan muslim di Lampung ikut berpartisipasi memberikan masukan kepada cagub tentang strategi pembangunan ke depan. Harapannya, agar para calon pemimpin lebih memahami kebutuhan Lampung.

�Diharapkan kepemimpinan yang muncul adalah pemimpin yang intelektual. Rekomendasi ini akan kami sampaikan kepada semua calon supaya mereka memahami,� ujarnya.
Menurut Yusuf, pihaknya mengambil peran karena suara ICMI terbilang penting. Sebab, anggota ICMI merupakan para rektor, sehingga mewakili seluruh civitas akademika dan mahasiswa di kampus yang dipimpinnya. �Kami berpolitik, tapi tidak sebagai partisan. Kami berpolitik keumatan,� kata dia.

Kegiatan tersebut di hadiri Waketum ICMI Pusat Priyo Budi Santoso, Rektor Unila Hasriadi Mat Akin, kemudian Ketua KPU Lampung Nanang Trenggono, pasangan calon gubernur Lampung termasuk Direktur Radar Lampung Grup Ardiansyah. (lpc/rdr)