LAMPUNG SELATAN – Wilayah Lampung Selatan menjadi salah satu atensi pihak keamanan dan penyelenggara pemilu sebagai wilayah rawan dalam Pemilu 2019.

Di wilayah ini, KPU menyiapkan 3.095 TPS (Tempat Pemungutan Suara). Rinciannya, 3.080 TPS masuk kategori kurang rawan, 9 TPS rawan, (Pulau sebesi 8, Pulau Rimau 1) dan 6 TPS khusus (LP Kalianda 2, Wayhuwi 4)

Jumlah DPT ditempat ini sebanyak 759.195 mata pilih, 386.604 pria  dan 372.591 wanita. Sementara jumlah personil Polri yang disiapkan di wilayah ini sebanyak 639 personil.

Wakapolda Lampung, Brigjen Pol. Teddy Minahasa mengatakan, pemilu merupakan hajat politik dan demokrasi bangsa Indonesia yang bukan hanya urusan penyelenggara pemilu saja.

Oleh karena itu, kata Wakapolda, seluruh eleman bangsa harus ikut bertanggungjawab atas penyelenggaraan pemilu agar menjadi Pemilu damai, aman dan sejuk.

“Aparat keamanan saja tidak akan sanggup mengawalnya tanpa peran serta masyarakat. Kami sangat berharap partisipasi masyarakat khususnya di Lampung Selatan untuk bersama sama mewujudkan pemilu aman, damai dan sejuk,” ujar Wakapolda dalam talkshow yang digelar Polda Lampung di Lampung Selatan dengan mengangkat tema mengawal Pemilu 2019 aman, damai dan sejuk.

Hadir sebagai narasumber, Ketua KPU Provinsi Lampung, Nanang Trenggono, Dirkrimsus Polda Lampung Kombes Pol. Subakti, dan Pengamat Politik Dedi Darmawan.

Dalam dialog itu, Ketua KPU Lampung Nanang Trenggono mengatakan, KPU Lampung bertugas mengawal pemilu dengan mengantisipasi dari teknis penyelanggaraan. Misalnya teknis pengiriman kotak suara dari TPS yang terletak di area-area terjauh, seperti di daerah kepulauan dan perairan.

Pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Polairud dan melibatkan masyarakat untuk mengangkut kotak suara sesuai SOP yang telah ditetapkan dan juga memberikan pelayanan secara maksimal dengan memperhatikan kebutuhan masyarakat untuk menuju TPS terdekat.

Terkait target partisipasi masyarakat dari KPU pusat sebesar 77.5%, dikatakan Nanang, pihaknya terus mencoba memompa partisipasi masyarakat dengan sosialisasi di kecamatan-kecamatan dengan program ‘Grebek Pasar’ setiap minggu dan akan berakhir pada akhir bulan ini.

Sementara Diskrimsus Polda Lampung, Kombes Pol. Subakti, mengatakan, Polda Lampung sangat atensi dalam mengamankan pemilu 2019.

Menurutnya, untuk di Provinsi Lampung masyarakatnya sangat mendukung dalam menjaga kondisi yang kondusif.

“Kami terus menghimbau masyarakat untuk ikut berperan menciptakan suasana Kamtimbas yang aman,” ujar Kombes Pol. Subakti

Di tempat yang sama, pengamat politik, Dedi Darmawan, mengungkapkan, sejauh ini ada progres yang baik dari kepolisian dengan sistem antisipasi.

“Seperti kegiatan dialog semacam ini, penting untuk mereduksi peluang-peluang kondisi yang tidak diinginkan,” katanya.

Menurutnya, setiap pemilu digelar selalu ada isu-isu yang selalu mencuat dan membuat suasana menghangat. Namun hal itu selalu mencair setelah Pemilu usai.

Dikatakannya, jika melihat isu-isu yang berkembang di media sosial sepertinya Indonesia akan terbelah. Padahal kenyataannya di masyarakat semua dalam keadaan damai.

Untuk itu masyarakat diimbau agar selau melakukan cross cek mengenai informasi yang di dapat, karena semakin dekat dengan hari H semakin kencang isu-isu yang beredar.

“Masyarakat jangan sampai terbawa isu yang menyesatkan. Jangan langsung menelan mentah-mentah informasi dan langsung menyebarkannya,” kata Dedi.

Terpisah Tokoh Adat Lampung Selatan, Pangeran Sampoerna Jaya, mengatakan, budaya masyarakat Lamsel yang tidak pernah lepas dari rasa musyawarah dan mufakat, membuat dirinya yakin seluruh elemen di Lamsel selalu siap mengawal dan mewujudkan pemilu 2019 yang aman, damai dan sejuk.

“Besar harapan kami, mari kita bersinergi, TNI, polri, Pemkab dan masyarakat untuk menuju pemilu 2019 yang damai di lamsel khususnya,” kata Pangeran Sampoerna Jaya. (red)