BANDAR LAMPUNG – “Desa-desa di Lampung punya potensi besar untuk menjadi desa Wirausaha. Penataan ekonomi di wilayah pedesaan merupakan tindakan sangat penting yang harus dilaksanakan dengan cara mengoptimalkan potensi sumber daya desa.”
Begitu dikatakan Ida Jaya, bacaleg DPR RI dari Partai Amanat Nasional (PAN) daerah pemilihan (dapil) Lampung 2.
Alumnus Magister Manejemen UNILA 2002 ini mengatakan, potensi desa wirausaha harus segera dioptimalisasi dengan memperhatikan kondisi dan kebutuhan masyarakat desa. Sehingga� tujuan mencapai kesejahteraan yang merata dan berkelanjutan bisa tercapai.
Langkah mencapai kesejahteraan itu kata dia melaui pemanfaatan sumber daya alam pedesaan yang bisa dilakukan melalui dua pendekatan. Pertama, dengan membangun kesadaran bersama masyarakat untuk melakukan perubahan yang berkelanjutan dengan tetap tidak merusak lingkungan.
“Yang Kedua melalui kebijakan pemerintah desa yang didukung oleh partisipasi masyarakat mencapai pembangunan yang sesuai dengan perencanaan terpadu,” tutur mantan stlet sekaligus pelatih terbaik Softball Lampung ini dilansir saluranmedia.com.
Perempuan kelahiran 7 Februari 1969 ini menilai, selam ini pemanfaatan SDA pedesaan seringkali bersifat eksploitatif dan berdampak negatif baik lingkungan dan masyarakat.
Maka dari itu kata dia, kedepan itu, diperlukan solusi alternatif memanfaatkan sumber daya alam pedesaan yang ramah lingkungan dan mendukung pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut.
“Saya katakan salah satu solusi itu caranya dengan menghadirkan konsep desa wirausaha. Ini bisa menjadi solusi meningkatkan produktifitas ekonomi desa secara nyata,” tutur ibu tiga anak ini
Ida Jaya menambahkan konsep desa wirausaha yakni bentuk desa yang terorganisir melaksanakan kegiatan kewirausahaan dengan melibatkan semua komponen desa.
Dia mengatakan akan banyak manfaat dari pengembangan konsep desa wirausaha ini. Diantaranya mengurangi kemiskinan, menghambat urbanisasi penduduk, menciptakan lapangan kerja di desa, melestarikan budaya tradisional
Dan tentunya juga pendapatan masyarakat desa meningkat, memicu inovasi dalam jenis usaha di desa, mengurangi kesenjangan antara desa dan kota, memperkenalkan dan mempromosikan desa lebih luas, dan dapat memanfaatkan sumber daya alam desa secara berkelanjutan dan sesuai,” tutur istri dari dari Bigjen Pol Purnawirawan M Ikhsan ini.
Ida jaya berharap konsep Desa Wirausaha ini nantinya akan ia kembangkan Lampung Tengah, Lampung Timur, Lampung Utara, Tulang Bawang, dan Way Kanan, Kabupaten Mesuji dan Tulang Bawang Barat yang merupakan�daerah pemilihan dalam pileg 2024 di dapil Lampung 2.
“Insya Allah pada waktunya nanti di daerah kabupaten-kabupaten itu kita coba kembangkan desa wirausaha. Menjadi desa yang mampu mengembangkan unit-unit usaha yang dikelola penduduk desa itu sendiri.
Dan untuk mewujudkannya, penduduk desa perlu diberikan pendidikan, pelatihan, dan kesadaran dalam berwirausaha, serta perlu meningkatkan kualitas produk dan jasa, nilai tambah, dan daya saing produk mereka,” kata dia
Selain itu dukungan strategis juga perlu diterapkan dalam pengembangan desa wirausaha, termasuk peningkatan kualitas peralatan produksi, pengembangan struktur organisasi usaha, peningkatan kapasitas aparat desa, transformasi desa wirausaha menjadi desa wisata, dan� adanya peningkatan kualitas infrastruktur,� paparnya panjang lebar.
Selain itu kata Ida Jaya keterlibatan lembaga ekonomi di tingkat desa, seperti UMKM, koperasi, dan BUMDes, memiliki peran penting yang harus aktif dilakukan.
Mereka lanjut dia dapat berperan membentuk ekosistem dan strategi bersama untuk memasarkan produk dan jasa yang dihasilkan oleh warga.
Kemudian juga perlu melibatkan lembaga-lembaga lain seperti perguruan tinggi, institusi keuangan, dan kerjasama program Corporate Social Responsibility (CSR) yang diharapkan bisa berperan sebagai perantara dan pendamping kelompok usaha kecil dalam mengembangkan produk atau jasa yang memiliki daya saing.
“Mereka dapat memberikan bimbingan dalam manajemen keuangan usaha, yang sering menjadi masalah bagi usaha mikro dan kecil. Ini penting karena masalah utama yang dihadapi oleh usaha mikro dan kecil adalah kurangnya kemampuan dalam mengelola keuangan usaha mereka. Peran perbankan, sebagai lembaga keuangan yang profesional, juga penting dalam menyediakan akses kepada kredit usaha rakyat,” tutup wanita yang pernah menyandang gelar sebagai Wisudawan tercepat S.1 Unila tahun 1991 tersebut. (SPC)