JAKARTA – Ketua DPP PKB Daniel Johan menyindir Wakil Sekretaris Jenderal PBNU Sulaeman Tanjung usai pernyataannya terkait PBNU yang tidak pernah memberikan mandat atau aspirasi khusus kepada PKB.

Menurut Daniel, hanya Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin dan para kader-kader PKB yang masih memikirkan Nahdlatul Ulama (NU) sampai saat ini.

“Sebagaimana yang juga dititipkan secara jelas oleh kiai Said saat haul Gus Dur kemarin, dan kenyataannya hanya ketum dan kader PKB yang sejak melek sampai merem mau tidur pun masih ‘mikirin’ NU di hatinya,” kata Daniel dilansir CNNIndonesia.com, Senin (7/8).

Daniel menyatakan PKB lahir karena perjuangan dan mandat dari para kiai sepuh NU. Meski demikian, ia tak ingin mempertentangkan lebih lanjut soal mandat tersebut.

Baginya, PKB tetap mengemban mandat NU untuk memajukan warga NU meskipun diakui atau tidaknya mandat tersebut. “Faktanya memang begitu banyak kiai NU yang memberikan mandat,” kata dia.

Perdebatan soal mandat NU untuk PKB bergulir setelah Cak Imin angkat suara terkait PKB yang dianggap akan pakai daya tarik NU untuk kepentingan Pilpres 2024. Menurut dia, PKB juga merupakan bagian dari NU.

“Penegasan NU-PKB, PKB-NU itu kan penguatan bagi kader-kader di bawah untuk terus solid, rapatkan barisan, pemilu sudah semakin dekat. Itu sebetulnya penegasan komitmen juangnya, komitmen juang ke NU-an. Karena PKB ini banyak mandat perjuangan NU,” kata Cak Imin di DPP PKB, Jumat (4/8).

Pernyataan Cak Imin ini lantas direspons Wasekjen PBNU Sulaeman Tanjung, yang menegaskan PBNU tidak pernah memberikan mandat khusus kepada PKB.

“Kalau Muhaimin bilang PKB dapat mandat perjuangan dari NU, itu salah,” kata Sulaeman.

Sulaeman mengatakan PKB hanya dipilih oleh kurang dari 10 persen warga Nahdliyin. Artinya, terang dia, mayoritas warga Nahdliyin sebesar 90 persen ogah sama PKB.

“Ini yang harus menjadi PR PKB. Jangan hanya mengklaim tapi kenyataannya mayoritas warga NU tidak menitipkan aspirasinya melalui PKB,” kata Sulaeman. (cnn)