
BANDAR LAMPUNG � Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Lampung belum dapat menyikapi terkait kampanye calon yang dikemas dalam ucapan papan bunga, baik itu untuk pesta pernikahan, duka cita kematian atau acara syukuran.
�Waduh, itu pertanyaan yang bagus. Tapi kita belum bisa langsung jawab. Akan kita bahas lebih lanjut soal ini,� kata Komisioner Bawaslu Lampung, Iskardo P. Hanggar kepada wartawan usai� rapat kerja terkait evaluasi pelanggaran Pilkada di gedung Bawaslu Lampung, Jalan Pulau Morotai, Bandar Lampung, Rabu (7/3).
Namun, kata Iskardo, ucapan apapun yang bentuknya mewakili nama salah satu calon tidak dibenarkan oleh Bawaslu dan dianggap sebagai pelanggaran.
�Hanya ada sembilan item yang dibolehkan, dan nilainya tak lebih dari Rp25 ribu. Yakni pakaian, penutup kepala, alat minum, kalander, kartu nama, Pin, alat tulis,� payung, stiker dengan ukuran maksimal 10 x 5 cm, dan dilarang ditempel di tempat ibadah, rumah sakit, tempat pelayanan kesehatan, gedung atau fasuilitas milik pemerintah,� pungkasnya.
Diketahui, belakangan ucapan� melalui papan bunga juga menjadi salah satu media calon untuk mempromosikan dirinya maju sebagai calon kepala daerah. Dari berbagai acara, apakah itu pesta pernikahan, duka cita kematian hingga pesta syukuran selalu ada saja calon yang mengirimkan ucapan nama disertai embel-embel �calon gubernur Lampung�. (ilo)