MALANG � Pria berwajah bule itu terlihat tak berdaya di tempat tidur berukuran 2×2 meter. Usia dan penyakit membuat ia nyaris tak bisa berbuat apa-apa lagi di usia senjanya.
Itulah gambaran kondisi terkini Paul Cumming. Pelatih asal Inggris, legenda yang pernah meloloskan PSBL (klub sepakbola Lampung tahun 90-an) ke Divisi Utama Liga Indonesia.
Meski begitu, memorinya masih kuat. Buktinya, ia masih mengenali wajah Nurkholis, anak asuhnya di PSBL yang berkesempatan menyambangi rumahnya di Dusun Srigu, Desa Poncokusumo, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu 26 November 2022.
Nurkholis datang bersama Matalkah (gelandang) dan Agus Priyanto (kiper). Ketiganya merupakan pemain PSBL yang murni merupakan hasil �pencarian� langsung Paul Cumming saat diberi kesempatan menukangi PSBL di tahun 90-an.
�Ini Agus, kiper..� kata Agus saat mencoba membangkitkan lagi memori pria asal Inggris tersebut.
Paul tak lagi bisa banyak bicara. Tapi air mata yang menetes di pipinya memberi gambaran bagaimana hatinya saat itu. Kegembiraan dan rasa haru dikunjungi oleh mantan anak-anak asuhnya.
�Seneng?� tanya Fifin, isterinya. Dan Paul menjawab pertanyaan itu dengan senyumnya.
Paul tinggal di dusun itu bersama isterinya yang keturunan Indonesia sejak beberapa tahun terakhir. Meski sederhana namun rumah itu telihat asri dan nyaman.
Ada banyak piagam dan foto terpajang di dinding rumah. Foto-foto kenangan dimana ia pernah melatih sejumlah klub di Indonesia. Sementara di depan rumah ada pondokan, lengkap dengan sejumlah atribut Liverpool, klub idolanya.
Menurut Fifin, Paul mengalami penyempitan pembuluh darah di kepala sehingga harus dioperasi. Setelah itu ia praktis tak berdaya.
�Kata dokter, untuk membuatnya terus bertahan, saya harus banyak-banyak membangkitkan memorinya tentang sepakbola,� kata Fifin.
Dekat dengan Pemain
Sebagai pelatih, Paul Cumming memang memiliki hubungan yang sangat dekat dengan anak asuhnya.
Karena itu, Nurkholis dkk. bahkan sampai rela menempuh jarak yang cukup jauh untuk bisa menjenguk mantan pelatihnya itu.
�Hubungan kami memang seperti bapak dengan anak,� kata Matalkah, mantan gelandang PSBL Bandar Lampung.
�Dia mengayomi dan melindungi (pemain). Ia bahkan tak pernah marah (saat melatih),� tambahnya.
Sementara Nurkholis yang direkrut Paul Cumming dari Jawa Timur mengaku punya banyak kenangan lucu dan unik dengan Paul Cumming.
�Saya pernah bilang kalau saya sakit dan tak bisa bermain. Tapi kemudian dia merogoh kantongnya, memasukkan uang Rp50 ribu ke kantong saya. Dan kemudian bertanya, siap main? Saya jawab siap,� kata Nurkholis sambil tertawa.
Menurut Cak Kholis �panggilan akrab Nurkholis, �konsep pendekatan personality yang dibangun Paul Cumming pada pemain membuat pemain rela �mati-matian� untuk menang.
�Pada masa kepelatihannya, PSBL pernah mengalami fase tidak pernah kalah saat bertanding di kandang,� katanya.
Menurut Fifin, isterinya, satu yang diharapkan dari Paul di hari tuanya adalah hidayah dari sang Pencipta.
�Saya ingin dia berpulang dengan kondisi muslim,� katanya.
Jejak Hidup
Dilansir kompasiana.com, Paul Cumming berasal dari Inggris, mungkin memang sudah tekad dan garis hidupnya bahwa ia kemudian memutuskan untuk menjadi Warga Negara Indonesia.
Perjuangannya untuk menjadi WNI membutuhkan waktu lebih kurang 19 tahun lamanya, dan hak itu ia dapatkan saat ia melatih di PSBL Bandar Lampung.
Kehidupannya sebagai WNI tidaklah semulus yang dibayangkan. Sempat menjadi pedagang keliling namun ditipu orang dan juga sempat menyewakan perahu saat masih tinggal di Pantai Ringgung Lampung, namun kembali usahanya babak belur karena sering dipalakin preman.
Ia bahkan sempat ditusuk pisau oleh beberapa preman, dan saat melaporkan kejadian tersebut ke polisi, malah dimintai keterangan yang bertele tele.
Saat ia mencoba kembali ke papua,- -karena ada rumahnya disana�ia pun hanya mendapatkan kenyataan bahwa rumahnya telah dijarah orang orang yang tidak bertanggung jawab.
Duka dan nestapanya tidak hanya berakhir di situ. Saat musim kampanye pemilihan kepala daerah, Paul Cumming sempat dipanggil kembali untuk melatih sepakbola di Lampung, namun lagi-lagi ia di�permainkan�. Konon ia tidak mendapatkan gaji selama 1 tahun melatih. (ilo)