TUBABA – Kusutnya penyaluran bantuan kepada masyarakat yang terdampak virus Covid-19 di masing-masing tiyuh (desa) menuai banyak kontroversi. Pasalnya banyak penyaluran bantuan tidak tepat sasaran dan carut-marut pada sistem pendataan.
Seperti yang dialami Erwan seorang warga Tiyuh Panaragan menyebutkan bahwa ia dimintai Kartu keluarga (KK) dan Kartu Tanda Pengenal (KTP) oleh aparat desa setempat. Namun setelah bantuan tersebut dicairkan ia pun tidak menerima bantuan yang dijanjikan. Dan setelah mendengar ada aplikasi online cara mengecek bantuan maka ia pun mengecek namanya dan ternyata ia terdaftar sebagai penerima bantuan.
“Saya heran pak kenapa saya dimintai fotokopi KK dan KTP, katanya buat ngajuin Bantuan Sosial Tunai (BST). Tapi setelah saya dengar bantuan tersebut dicairkan, kok saya gak dapat. Dan saya cek di aplikasi SIK Data milik Kemensos saya terdaftar sebagai penerima bantuan tapi nyatanya saya gak terima uangnya. Maka kami warga setempat mendatangi Polres setempat guna meminta bantuan namun oleh Polres setempat kami diarahkan ke kantor DPRD Tubaba,” terangnya, Selasa (02/06/20).
Sementara DPRD berjanji akan memanggil pihak terkait bantuan tersebut. (Jaz)