DPRD Lampung memberhentikan Arinal Djunaidi sebagai Gubernur Lampung, Rabu, 8 Mei 2024. Keputusan tersebut ditetapkan di rapat Paripurna DPRD dalam rangka usulan persetujuan peresmian pemberhentian dengan hormat Arinal Djunaidi sebagai Gubernur Lampung masa jabatan tahun 2019 – 2024, yang berakhir 12 Juni 2024 mendatang.
Dengan berakhirnya jabatan Arinal sebagai Gubernur Lampung yang tinggal menghitung hari ini, tentu saja bisa merubah konstelasi politik jelang pilkada serentak, 27 November 2024 mendatang. Khususnya di Partai Golkar Lampung yang di ketuai oleh Arinal Djunaidi.
Dimana peluangnya untuk maju sebagai Calon Gubernur (Cagub) Lampung dari partai beringin, bisa semakin menipis. Pasalnya kini DPP Partai Golkar ada jago lain yang juga kemungkinan besar diusung.
Yakni anggota DPR- RI yang juga Wabendum DPP Partai Golkar, Ir. H. Hanan A. Rozak. Indikasinya terlihat dari adanya kemesraan H. Hanan A. Rozak dan Wakil Ketua Umum (Waketum) DPP Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia Tanjung. Dimana Selasa, 7 April 2024 keduanya tampak nonton film bersama.
Bagaimana pun sosok Ahmad Doli Kurnia Tanjung bisa dikatakan “Joker” penentu tiket nyagub dari Partai Golkar. Mengingat kedekatannya dengan Ketua Umum dan Sekretaris DPP Partai Golkar, Airlangga Hartarto dan Letjen TNI (Purn.) Lodewijk Freidrich Paulus.
Apalagi Lodewijk Freidrich Paulus sendiri bisa disebut masih “terluka” dengan DPD Partai Golkar Lampung. Dimana nasib sial harus menimpanya, yakni harus malu lantaran gagal ke Senayan karena kalah dalam Pileg 14 Februari 2024 lalu di Dapil Lampung I.
Dan kalau memang nanti DPP Golkar benar-benar manjatuhkan pilihan merekomendasikan Hanan sebagai Cagub Lampung, tentu itu merupakan pil pahit bagi Arinal Djunaidi. Konsekuensinya jika melawan dan Arinal tetap ngotot maju sebagai Cagub dari Partai lain, tentu DPP dipastikan mengambil langkah tegas. Bisa berupa pemecatan dan pemberhentian yang bersangkutan sebagai Ketua DPD Partai Golkar Lampung.
Kemungkinan-kemungkinan tersebut, mungkin mulai hari ini sudah dipikirkan oleh Arinal Djunaidi. Jadi kita tunggu saja. Apalagi bukan merupakan hal yang tabu, jika Ketua Partai maju sebagai calon kepala daerah, ternyata tidak didukung dari partai sendiri. Tak perlu jauh-jauh. Di Kabupaten/Kota di Lampung, terjadi pula seperti itu. Menyala Terus Arinal Djunaidi. Wassalam. (bukhori muzammil)