BANDAR LAMPUNG – Perusahaan ojek online (Ojol), Maxim, membenarkan oknum driver yang diduga menampar konsumen wanita adalah mitra pengemudi Maxim.
“Kami telah menghubungi pelaku dan akibat dari perbuatan driver, akun dari driver berinisial DA ini telah kami blokir, sehingga akun Maxim tidak akan dapat digunakan,”� demikian pernyataan Joshua Christian Hansnselaky Public Relations Specialist Maxim Order Service Indonesia dalam keterangan tertulis yang dikirim via email, Rabu (11/5/2022) petang.
Joshua menambahkan, Sesuai dengan informasi pada berita, korban telah melaporkan ke Polsek pada 9 Mei lalu. Maxim sendiri bersedia untuk bekerja sama dengan pihak kepolisian untuk menuntaskan kasus ini.
“Kami telah memberikan data diri dari driver agar lebih mudah bagi kepolisian untuk menyelidiki kasus ini,” tegasnya.
Joshua mengatakan, perusahaan melalui cabang Maxim Bandar Lampung telah menghubungi korban dan keluarga untuk� menyampaikan permohonan maaf secara langsung. Sejauh ini, kata dia, Maxim masih menunggu dari pihak kepolisian dan keluarga akan perkembangan dari kasus ini.
“Kami memohon maaf kepada publik atas kejadian ini dan atas perbuatan dari mitra pengemudi kami berinisial DA,” ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, seorang wanita berinisial WM (44) membuat laporan hukum ke polisi atas tudingan penganiayaan yang dilakukan seorang oknum ojek online (ojol) usai ikut pelatihan di Hotel Bukit Randu.
Pelaku disebut berinisial DA, warga Jl. Cokroaminoto, kelurahan Kota Baru, Tanjungkarang Timur, Bandar Lampung.
Korban yang merupakan warga Sukadanaham, Bandar Lampung mengalami memar di bagian wajah sebelah kiri akibat pemukulan sang oknum.
Korban telah melaporkan kejadian itu ke Polsek Tanjung Karang Timur sesuai STPL (surat tanda penerimaan laporan) No. TBL / B/145/V/2022/LPG/ RESTA BALAM/ SEK TKT tanggal 9 Mei 2022 ditandatangani KSPKT Aipda Hengki, SE.
Kasus penganiayaan diduga dipicu oleh pengemudi yang kesal mencari alamat korban. Karena terus mengomel, si wanita minta diturunkan. Namun driver tetap minta ongkos dibayar.
Ketegangan antara pelaku dan korban memicu emosi yang membuat driver ojol melayangkan tangan ke wajah korban. (red)