LAMPUNG TENGAH � Setelah tiga pekan hilang, I Gede Adi Rinata akhirnya ditemukan. Pria berstatus PNS Pringsewu ini ditemukan seperti linglung di Jakarta.
I Made Suarjaya, seorang tokoh adat yang ikut menjemput korban di Jakarta mengatakan, kasus I Gede cukup unik. Sebab, ia hanya teringat dihadang seseorang yang minta tumpangan di kawasan Lampung Tengah.
�Setelahnya ia mengaku kehilangan kesadaran,� katanya.
Apakah kejahatan hipnotis? Ternyata tidak juga. Sebab, tidak ada satu pun yang hilang dari korban, termasuk motornya.
Kronologi kasus dimulai ketika I Gede pulang dari tempat kerjanya dan bermaksud menjemput isterinya di Seputih Raman, Lampung Tengah pada 3 Januari 2023.
PNS di Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pringsewu ini meminta izin pulang untuk merayakan Galungan di kampungnya.
Bendahara Kas DLH Pringsewu itu berangkat dengan naik Honda Beat berwarna hitam dan putih BE 2503 GM pada pukul 14.00.
Gede memilih jalur Pringsewu � Kalirejo � Wates untuk pulang. Namun hingga malam ia tak kunjung sampai ke rumah.
Tim penelusuran dari DLH Pringsewu, mengatakan, Gede masih terekam CCTV ketika melewati Kampung Sinar Luas, Bangunrejo, pada pukul 15.14, dan melewati perlintasan rel kereta api Bekri beberapa saat kemudian.
Namun setelah melewati Rumah Makan Eka di Bekri, Lampung Tengah, DLH dan keluarga kehilangan jejak, meskipun CCTV lain sudah ditelusuri hingga Wates dan Metro.
�Penuturan korban, tiba-tiba rencana untuk pulang itu hilang begitu saja saat sampai di sekitaran Wates Lampung Tengah,� tutur I Made Suarjaya.
Kepada I Made Suarjaya, Adi Rinata mengatakan terakhir kali ia hanya ingat tanggal 3 Januari 2023.
Kesadarannya hilang setelah seorang pria yang tidak dikenal dan meminta tumpangan.
“Saat pulang dari Pringsewu melewati ruas jalan Provinsi Kalirejo-Bangun Rejo-Wates, Lampung Tengah pukul 16.00 WIB ia dicegat orang tak dikenal di pinggir jalan yang minta tumpangan,� jelas Suarjaya.
Ia melanjutnya, setelah itu I Gede Adi Rinata tidak ingat apa-apa dan tiba-tiba sudah ada di Jakarta.
�Kemudian ingatannya hilang dan tahu-tahu sadar sudah di Jakarta,” tambah Suarjaya.
Ia melanjutkan, berdasarkan keterangan I Gede Adi Rinata, orang yang mencegatnya berkisar 40 tahun.
“Tanpa sadar I Gede Made Adi Rinata berada di Jakarta bersamanya,” katanya.
Lalu, kata Suarjaya, dalam keadaan linglung tersebut pria tak dikenal itu membantu mencarikan kos di Jakarta. Kemudian pria tersebut menghilang begitu saja.
Gede mengaku tidak bisa mengenali ciri-ciri fisik pria tersebut. Ia hanya ingat sosok pria yang usianya sekitar 40 tahun.
“I Gede Made Adi Rinata mengaku terakhir pria tak dikenal itu bersamanya setelah membantu mencarikan kos,” tutupnya.
Dan selama itu Adi Rinata tidak ingat apa-apa, bahkan saat ditemukan masih dalam keadaan linglung.
Selama di Jakarta Adi Rinata tinggal di tempat kos yang terletak di Jalan Pulo Melati III, RT 01/RW 16, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
Kemudian anggota Polres Lampung Tengah yang dibantu Polda Banten dan beberapa tokoh adat sempat ke tempat kos setelah menemukan Adi Rinata di pinggir jalan.
Kasat Reskrim Polres Lampung Tengah AKP Edi Qorinas, mengatakan, tidak ditemukan tanda bekas kejahatan. �Kondisi fisik dalam keadaan sehat dan barang-barangnya utuh,� katanya.
Maka selama hilang, dirinya tidak menjadi korban kejatan baik itu pembegalan, perampokan, dan sejenisnya.
“Tim mendapati dirinya (PNS Pringsewu) masih memiliki barang yang ia bawa dari Pringsewu seperti motor, laptop, bahkan HP masih ada di kosnya,” kata Edi.
Lalu kenapa susah dihubungi telponnya? Menurut Suarjaya, korban mengganti nomor.
“Semuanya utuh, hanya dirinya (PNS Pringsewu) saja yang ganti nomor HP,” katanya. (tbc)