KRUI– Polisi menetapkan seorang remaja pria berinisial JN (16) dalam rangkaian kasus siswi yang melahirkan bayi di sebuah gardu ronda di Pekon Kampung, Pesisir Barat.
Remaja tersebut diduga sengaja menghilangkan nyawa bayi yang baru saja dilahirkan oleh kekasihnya yang masih pelajar setingkat SLTA berinisial YA.
Kasat Reskrim Polres Pesisir Barat, Iptu Riki Nopariansyah mengatakan, JN (16)� pasangan pria dari siswi yang melahirkan di gardu ditahan karena diduga melakukan kekerasan terhadap anak yang mengakibatkan hilangnya nyawa seorang bayi.
�Kami sudah melakukan rangkaian penyelidikan.Mulai dari pemeriksaan saksi, pelaku dan mengamankan barang bukti. Setelah dilakukan gelar perkara, kami menemukan ada perbuatan melawan hukum. Terpenuhi dua alat bukti, sehingga kita menetapkan satu orang tersangka berinisial JN,” ucapnya.
Riki menguraikan, kronologi kejadian tersebut bermula pada Sabtu (11/3/2023) sekitar pukul 23.30 WIB, tiga orang pemuda AL bersama AW dan FE melihat ada pasangan pria dan wanita di gardu tersebut.
Ketika mereka sampai di gardu, mereka melihat seorang wanita telah melahirkan seorang bayi.
“Kemudian mereka minta tolong untuk mencari bidan,” bebernya.
Ketika itu para saksi melihat tersangka JN menutup mulut bayi dengan tangannya agar tidak mengeluarkan tangisan.
�Salah satu aksi sempat menegur tersangka agar jangan membekap mulut bayi tersebut. �Nanti mati,� katanya
Para saksi kemudian ingin memberitahukan kejadian tersebut kepada Peratin atau Kepala desa setempat. Namun, ketika itu pasangan muda-mudi itu tampak panik. Mereka lalu melarikan diri bersama bayinya.
�Ketika bersembunyi di semak-semak di samping MAN Krui, pelaku JN ini membekap mulut bayi agar tidak bersuara kemudian mencekik leher bayi itu hingga tidak lagi bersuara,” ungkap Riki
Menurut keterangan saksi pada saat itu kondisi bayi nafasnya sudah tersengal.
“Kemudian JN memasukkan tiga jari ke mulut bayi sambil ditekan dan dari situ bayi tersebut sudah tidak gerak. Dan itu diakui juga oleh tersangka,” ungkapnya.
Riki menambahkan, setelah berhasil mengamankan kedua pelaku, pihaknya langsung membawa bayi bersama ibunya ke Puskesmas untuk mendapatkan perawatan.
Setelah dicek di Puskesmas ternyata bayi tersebut sudah meninggal. Sementara YA perawatan rawat inap dikarenakan mengalami pendarahan.
Informasinya, pasangan muda ini kebablasan dalam pacaran. Hubungan seks kerap dilakukan saat ada kesempatan.
Namun ketika sang gadis hamil, keduanya baru terlihat panik. Kedua pelaku beralasan melakukan perbuatan bejat tersebut agar tidak diketahui oleh orang lain karena ingin melanjutkan sekolah. (tbc)