PESAWARAN – Inspektorat Pemkab Pesawaran mengaku sudah memantau penyalahgunaan dana Progam Indonesia Pintar (PIP) di Sekolah Dasar (SD) 8 Negeri Katon yang diduga dilakukan oknum kepala sekolah (Kepsek) setempat.
Inspektorat Pesawaran Chabrasman mengaku sudah memonitor kasus tersebut.
“Kita sudah berkordinasi dengan dinas pendidikan dan mereka dinas pendidikan sudah turun untuk mencari kebenaran,” ungkapnya.
Sayangnya, Disdik belum bisa memberikan komentar terkait penyalahgunaan dana program siswa miskin ini.
Sekertaris DInas pendidikan, Yahtar, yang dikonfirmasi� melalui sambung telepon selulernya mengaku sedang rapat. “Saya lagi rapat,” singkatnya.
Sebelumnya diberitakan, indikasi permainan anggaran sekolah� terjadi di Sekolah Dasar (SD) 8 Negri Katon. Rumornya, Kepsek �mengolah� uang Progam Indonesia Pintar (PIP) yang sedianya diguyur Pemerintah Pusat untuk siswa tidak mampu (miskin).
Kordinator Kecamatan (Korcam) Pendidikan Negeri Katon, Rismalena, mendengar indikasi itu setelah puluhan walimurid teriak protes.
�Pengawas Korwil 1 memberitahukan kepada saya adanya demo yang dilakukan oleh wali murid SDN 8 Negeri Katon terkait masalah PIP yang tidak diberikan oleh Kepala Sekolah Ernalina,� jelasnya.
Rismalena sendiri mengaku sudah mencoba menghubungi Ernalina untuk meminta keterangan klarifikasi. �Tapi beliau ini tidak pernah datang ke kantor Korcam. Jadi bagaimana kita ingin menanyakan masalah itu kalau orangnya tidak pernah mau datang,� katanya.
Rismalena menjelaskan, besaran dana yang harusnya diterima murid untuk kelas 4, 5 dan 6 sejumlah kurang lebih sekitar Rp456 ribu sedangkan untuk kelas 1, 2 dan 3 mendapatkan Rp225 ribu.
�Jumlah murid yang mendapatkan PIP tersebut kurang lebih sekitar 200 murid. Saya kurang tau pasti ya, karena saya belum ketemu langsung dengan kepala sekolahnya,� jelasnya.
�Yang jadi pikiran saya ini, bagaimana mereka bisa mencairkan dana tersebut sedangkan dana tersebut ditransfer melalui rekening wali murid. Pihak sekolah ini hanya memberitahukan kepada walimurid kalau dana itu sudah cair,� tutupnya.
Sementara, Kepala Sekolah SDN 8 Negeri Katon Ernalina mengatakan kalau permasalah tersebut telah dianggap selesai. �Jadi masalah itu sudah kelar Mas,� singkatnya saat dikonfirmasi via ponselnya. (don)