METRO – Sebanyak tiga kelurahan di Kota Metro yakni Kelurahan Mulyojati, Kelurahan Iringmulyo dan Kelurahan Tejoagung masuk sebagai daerah rawan peredaran Narkoba di Bumi Sai Wawai. Hal ini, diketahui berdasarkan hasil pemetaan Badan Narkotika Nasional Kota Metro.

Kepala BNN Kota Metro Saut Siahaan menjelaskan, Kelurahan Iringmulyo dan Mulyojati menjadi incaran. Pasalnya, kelurahan tersebut merupakan kawasan pendidikan.

“Memang berdasarkan pemetaan kami Kecamatan Metro Barat dan Metro Timur masuk wilayah rawan peredaran narkoba. Kalau di Metro Barat itu biasanya di depan kantor kecamatan,” jelas Saut usai sosialisasi bahaya bersama Komunitas Briker Mania (Kobra) di Grand Skumtum, Selasa (9/10/2018).

Oleh sebab itu, BNN Kota Metro juga telah melakukan sosialisasi bahaya narkoba di beberapa perguruan tinggi di Kota Metro.

“Sudah. Kita juga sudah lakukan MoU dengan Dharma Wacana, UM dan lainnya,” terangnya.

Selain itu, tambah dia, pihaknya juga akan terus mensosialisasikan bahaya narkoba kepada masyarakat. Hal ini, agar masyarakat memahami bahaya penyalahgunaan narkoba.

“Masyarakat juga diharapkan bisa melaporkan bila ada hal-hal yang mencurigakan di sekitarnya. Seperti yang kita lakukan bersama Kobra ini. Karena mereka ada disemua kecamatan dan eksis. Jadi kita bersama Kobra bisa sama-sama mencegah peredaran gelap narkoba,” tutupnya.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Gerakan Anti Narkotika Nasional (Granat) Anna Morinda mengaku prihatin atas maraknya dugaan peredaran Narkoba si kawasan pendidikan.

“Kita lihat bersama bahwa kelurahan yang disebut tadi banyak anak kos, universitas dan perguruan tinggi, dan itu pasti membawa efek dan itu merupakan tanggungjawab kita bersama. Kita sebagai Kota Pendidikan prihatin banget, ini kota pendidikan tapi banyak terjadi penyalahgunaan narkoba di tempat kita. Fan kita tidak boleh ngalah, ini perang melawan narkoba,” pungkasnya. (Arby)