BANDAR LAMPUNG – “Janganlah terlalu berlebihan dalam mendukung Capres-Cawapres. Pun sebaliknya, tidak berlebihan jika tidak menyukai paslon lain. Dukung lah sewajarnya.”
Begitu himbauan dari Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Lampung Prof. Mukri.
Menurut mantan Rektor Universitas Islam (UIN) Raden Intan Lampung ini menjelaskan, dukungan yang berlebihan bisa menyebabkan terjadinya perpecahan antar masyarakat. Selain itu bisa membentuk polarisasi yang merusak demokrasi dalam pesta demokrasi pilpres yang dilaksanakan setiap lima tahun tersebut.
“Jika terlalu menyukai atau cinta terhadap salah satu paslon capres dikhawatirkan itu dapat menyebabkan terjadinya perpecahan atau polarisasi di tengah masyarakat dan itu merusak tatanan demokrasi,” jelasnya.
Prof. Mukri mengajak dan mengimbau kepada masyarakat agar sewajarnya dalam memberikan dukungan pada paslon yang didukung untuk menentukan pemimpin Indonesia.
Jika berlebihan dalam menyukai seseorang, namun respon atau hasilnya tidak seperti yang diharapkan, maka dikhawatirkan menimbulkan kekecewaan berkepanjangan.
Juga sebaliknya, jika terlalu tidak suka pada seseorang, bisa saja justru seseorang itu yang bisa memberi bantuan di saat kita kesulitan.
“Jadi sewajarnya saja, sebab boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu,” ujarnya. (rmol)