BANDARLAMPUNG�� Perburuan rekomendasi partai palitik (parpol) untuk mengusung Calon Gubernur (Cagub) dan Wakil Gubernur (Wagub) Lampung yang akan bertarung dalam pilkada serentak, Juni 2018 mendatang, agaknya berakhir anti klimaks. Ini menyusul dipastikan lolosnya empat nama yang dari awal-awal memang digadang-gadang akan maju dalam Pilgub Lampung.

Padahal sebelumnya sempat terjadi ketegangan. Dimana santer isu adanya salahsatu calon kuat yang akan �memborong� beberapa papol. Sehingga ada beberapa tokoh, termasuk petahana akan tersingkir.

Namun nyatanya perkembangan politik sangat dinamis. Bermula dari mulusnya pasangan Cagub Arinal Djunaidi dan Chusnunia alias Nunik yang dideklarasikan sejak awal didukung parpol Golkar dan PKB.

Lalu, PDI-Perjuangan. Dimana setelah sempat menjadi rebatan, akhirnya rekomendasi parpol justru jatuh kepada Walikota Bandarlampung, Herman HN yang berpasangan dengan Sutono, Sekdaprov Lampung.

Kemudian pasangan Mustafa dan Ahmad Jajuli yang akhirnya juga dapat bernapas lega. Ini menyusul keluarnya rekomendasi Partai Hanura. Sebelumnya pasangan ini sudah diusung oleh parpol Nasdem dan PKS.

Terakhir adalah petahana, Ridho Ficardo. Ketua Demokrat Lampung yang juga didukung PPP ini juga diprediksi akan melenggang sebagai Cagub.� Ini menyusul adanya perubahan sikap yang sangat dinamis di tubuh parpol PAN dan Gerindra.

Menurut sumber koran ini, Ketua Umum DPP PPP Romahurmuziy, harus benar-benar melobi jajaran pengurus DPP PAN dan Partai Gerindra. Ditambah lagi turun tangannya elit DPP Partai Demokrat guna mengamankan Ridho Ficardo agar tetap bisa maju sebagai Cagub Lampung.

�Hasilnya PAN dipastikan merapat ke Ridho Ficardo. Mereka menyodorkan Walikota Bengkulu, Helmi Hasan sebagai Cawagub berpasangan dengan Ridho Ficardo,� terangnya.

Namun demikian, dinamika ini masih saja bisa berubah apabila seandainya Partai Gerindra juga menegaskan mengusung Ridho Ficardo dan mengajukan calon pendamping yang lainnya.

�Jadi kita lihat saja perkembangan selanjutnya. Untuk wakil bisa saja Ridho menggandeng Helmi Hasan atau kembali berpasangan dengan Bachtiar Basri. Semua kini bergantung dengan Partai Gerindra apakah saat mengusung akan mengajukan cawagub lainnya atau tidak. Jika tidak, 100 % Ridho bersama dengan Helmi Hasan, tidak lagi dengan Bachtiar Basri,� tutupnya lagi.

Sebelumnya diberitakan wacana adanya koalisi Partai Demokrat, PPP, PAN, dan Gerindra untuk mendukung dan menduetkan petahana Ridho Ficardo dan Helmi Hasan sebagai Cagub dan Wakil Gubernur Lampung agaknya hanya sekedar wacana. Pasalnya PAN diprediksi tetap mendukung Cagub, Arinal Djunaidi yang sebelumnya sudah dideklarasikan di Rumah Makan Kayu, Bandarlampung oleh Ketua Umum DPP PAN yang juga Ketua MPR-RI, Zulkifli Hasan.

�Sepertinya agak beratlah PAN untuk mendukung Ridho meskipun dipasangkan dengan Helmi Hasan. Karenanya hubungan dan komunikasinya dengan Cagub Arinal Djunaidi sudah terlalu dalam,� tegas sumber koran ini semalam.

Dengan demikian koalisi untuk mendukung incumbent Ridho Ficardo, tinggal dimungkinkan antara Partai Demokrat, PPP dan Partai Gerindra.

�Untuk calon pasangan Ridho, sepertinya tetap Bachtiar Basri yang juga petahana Wagub Lampung saat ini. Jadi bisa, Ridho-Bachtiar jilid II berlanjut. Sebab dalam hal ini Partai Gerindra tidak terlalu memaksakan kadernya berduet dengan Ridho,� terangnya lagi.

Ketua Umum DPP PPP Romahurmuziy sendiri sebelumnya memastikan partainya memberi dukungan kepada calon petahana M Ridho Ficardo dalam Pemilihan Gubernur Lampung 2018.

�Kita sudah rapat dengan pengurus DPP Demokrat, dan akan mendukung Gubernur Lampung Ridho Ficardo. Kita juga akan berkoalisi dengan PAN maupun Gerindra,� ungkapnya lagi.

Lebih lanjut Romahurmuziy menjelaskan, sosok calon wakil gubernur yang bakal didapuk mendampingi Ridho Ficardo adalah Helmi Hasan, Wali Kota Bengkulu.

�Nanti secara resmi partai pengusung akan mendeklarasikan pasangan Ridho Ficardo dan Helmi Hasan. Dengan partai pendukung Demokrat, PPP, PAN, dan Gerindra,� tuntasnya. (red/net)